Qatar Akhirnya Tutup Kedutaan di Chad
Pemerintah Qatar akhirnya menutup kedutaannya di Negara Chad, Afrika Tengah, pada Kamis (24/08). Penutupan ini menyusul ultimatum pemerintah setempat, yang memerintahkan para diplomat Qatar haru meninggalkan Chad dalam waktu 10 hari.
Chad menuduh Qatar menciptakan keguncangan melalui negara tetangga, Libya. Di sisi lain, Qatar menganggap sikap negara Afrika tersebut sebagai bagian dari kampanye blokade yang digulirkan Saudi CS.
“Putusan Chad ini melihatkan dengan jelas bahwa negara tersebut menjadi bagian dari kampanye pemerasan politik terhadap negara Qatar dengan tujuan bergabung negara-negara pemblokade,” ujar Direktur Kantor Media Kementerian Luar Negeri Qatar, Ahmad Ar-Ramihi, seperti dilansir Reuters Arabic.
Sementara itu, Chad tidak menjelaskan lebih rinci faktor yang mendorong mengeluarkan tuduhan kepada Qatar.
Qatar sendiri memberi waktu 72 jam kepada para diplomatnya untuk meninggalkan negara itu. Chad bukan negara penting bagi ekonomi Qatar.
Perlu diketahui, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar menjadi pemain utama mendukung oposisi bersenjata Libya menghadapi rezim Muammar Qaddafi pada 2011 silam. Akan tetapi, keduanya bersaing karena berbeda kepentingan.
Arab Saudi, UEA, Mesir dan Bahrain bersama-sama memblokade Qatar karena dituduh mendukung teroris. Doha menolak tuduhan ini. Qatar pun bermanuver mendekati Barat dan Eropa.
Krisis diplomatik di negara Teluk ini belum nampak tanda-tanda berakhir dalam waktu dekat. Pemerintah Sinegal yang beberapa pekan terakhir mencoba campur tangan mendamaikan tidak mengubah keadaan apapun. Pun begitu dengan upaya yang dilakukan Barat.
kiblat
0 komentar:
Post a Comment