Sindikat Pemain Isu SARA Diduga Bermain di DKI dan Jabar, Andi: Di DKI Sudah Keok
Paska ditangkapnya sindikat penyebar isu-isu SARA oleh aparat kepolisian, pengamat politik sekaligus politisi dari partai Demokrat, Andi Arief akhirnya angkat bicara. Dalam melihat kasus tersebut, ia mengaku sebetulnya hal tersebut sudah lama "tercium", terlebih ketika menyambut perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
"(Kalau perlu dihajar). Desas desus sebuah konsultan politik membayar orang hidupkan isu SARA agar jagoannya menang di Pilkada DKI dan Jabar. Di DKI sudah keok. Saya sudah mendengar lama lembaga konsultan politik C membayar orang untuk memainkan isu SARA agar isu toleransi memenangkan jagoannya," katanya, di akun Twitter pribadi miliknya, @andiarief_, Rabu (23/8/2017).
Dari kasus itu, Andi pun nampak yakin bahwa aparat kepolisian yang sudah menangkapnya mempunyai data lebih untuk membongkarnya. "Polisi tentu punya informasi banyak soal lembaga konsultan politik yang sudah jauh hari sebelum Pilkada DKI membayar orang memainkan isu SARA."
Ia berharap kasus ini segera selesai. Dan ia berharap agar aparat kepolisian tidak menutup sedikitpun informasi dalam membuka kedok dalangnya.
"Mudah-mudahan polisi tidak menutup informasi ke publik soal bayar membayar isu SARA ini. Sekaligus mencegah terulang di Pilkada Jabar.
Jerat hukuman untuk para sindikat ini pun menurutnya tepat jika dikenakan ke UU ITE. "UU ITE sangat tepat untuk para produser isu SARA di ranah elektronik yang karena tindakannya itu dapatkan untung komersial." (Robi/voa-islam.com)
0 komentar:
Post a Comment