Tanda Kiamat Munculnya Api Dari Hijaz Telah Terjadi
Salah satu tanda kiamat yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah munculnya api dari Hijaz hingga cahayanya sampai ke Bushra.
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ أَرْضِ الْحِجَازِ ، تُضِىءُ أَعْنَاقَ الإِبِلِ بِبُصْرَى
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga muncul kobaran api dari Hijaz yang menyinari punuk-punuk unta di kota Bushra” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Dr Muhammad Al Arifi menjelaskan bahwa api tersebut telah muncul, yakni pada tahun 654 Hijriah (1256 Masehi).
“Para ulama dan sejarawan sudah menjelaskan bahwa tanda ini terjadi pada tahun 654 Hijriah,” kata beliau dalam buku Nihayatul A’lam. Karenanya beliau memasukkan peristiwa ini sebagai tanda hari kiamat yang telah terjadi.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa munculnya api dari Hijaz ini telah terjadi. Api tersebut menyala selama tiga bulan hingga wanita-wanita di Madinah bisa bercanda ria di bawah terangnya cahaya api tersebut. Pancaran cahayanya juga sampai di Bushra hingga menerangi leher-leher unta.
Imam Nawawi menyebutkan tahun terjadinya peristiwa itu. yakni pada 654 hijriah. “Apinya besar sekali, muncul dari sisi timur kota Madinah, di belakang Al Harrah. Munculnya api ini juga diketahui oleh penduduk Syam,” tutur penulis Syarah Shahih Muslim tersebut. Seperti diketahui, Bushra merupakan salah satu kota di Syam.
Abu Syamah menjelaskan menjelaskan lebih detil. Peristiwa itu bermula pada hari Rabu, 3 Jumadil Akhir 654 bertepatan dengan 29 Mei 1256. Terjadi ledakan dahsyat yangd disusul gempa. Ledakan dan gempa terjadi berkali-kali hingga hari Jumat, dan setelah itu muncullah api besar di Al Harrah dekat permukiman Bani Quraizhah. “Kami bisa melihat api itu dari rumah kami di Madinah,” kata Abu Syamah.
Bukti ilmiah menguatkan “kesaksian” para ulama tersebut. Gunung berapi Harrah Rahth yang sekarang sudah tidak aktif, ia meletus terakhir pada tahun 1256 M. Didahului sejumlah gempa dan beberapa kali erupsi besar. Aktifitas vulkanik gunung itu berlangsung hingga 52 hari. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Post a Comment