Erdogan: Barat Secara Jelas Mendukung Kudeta
Presiden Recep Tayyip Erdogan, Selasa (3/8) dalam pertemuannya dengan para investor internasional menuduh Barat mendukung ekstrimisme dan kudeta.
“Kudeta yang gagal kemarin didalangi dan direncanakan di Turki, namun dikendalikan di luar negeri karena mereka tidak ingin Turki bangkit. Anda pasti tahu siapa mereka” tuduhnya.
“Kita tidak mendapatkan dukungan dari para sahabat kita menyusul kudeta berdarah kemarin. Untuk memahami ini, kita dapat melihat pernyataan sebelum dan setelah kudeta 15 Juli.”
Erdogan, yang melontarkan kecurigaan keterlibatan asing, juga mengkritik Barat karena melarang rakyatnya datang ke Turki.
Papan elektronik di Bandar Wina memasang berita utama koran Kronen Zeitung yang provokatif, “Jangan pergi ke Turki karena anda berarti mendukung Erdogan.”
“Demokrasi macam apa ini? Saya bukan presiden yang berkuasa karena kudeta militer, namun presiden yang mendapat mandat 52 persen suara rakyat,” kritiknya.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Urusan Uni Eropa Omer Celik juga mengkritik pesan di bandara Wina yang diberitakan luas oleh media Turki. Dia menyebut display tersebut sebagi “bentuk penghinaan dan permusuhan ” yang melanggar nilai-nilai Uni Eropa.
Dalam pertemuan tersebut, Erdogan juga mengkritik pedas Kanselir Jerman Angel Markel karena melarang penanyangan pidatonya dalam demonstrasi besar anti kudeta di kota Koln Jerman.
“Jerman tidak menerima video teleconference saya dalam rapat akbar anti kudeta di Koln. Para hakim disana bekerja cepat dalam dua jam melarang video call saya,” papar Erdogan seraya mengatakan para hakim itu tidak berbuat apa-apa atas permintaan pengadilan terhadap anggota kelompok teror yang tinggal di Jerman.
“Saya telah mengirim 4000 lembar dokumen ke Merkel,” tandas Erdogan, “namun tak satupun yang direspon.”
Meskipun banyak disinformasi tentang Turki, Erdogan yakin bahwa sekutu Turki akan segera memahami sikap Turki atas para pelaku kudeta.
Ekonomi Turki Tidak Terguncang Kudeta
Erdogan menegaskan bahwa Turki adalah negara aman meskipun banyak disinformasi dan kampanye negatif.
Semua institusi ekonomi bekerja dengan baik seperti biasa. Semua pembangunan mega proyek seperti jembatan ketiga di Selat Bosphorus, bandara dan terowongan Eurasia masih tetap berjalan.
Dia menjamin bahwa para investor yang telah menanam saham di Turki 13 tahun yang lalu tidak akan mengalami kerugian.
“Perbedaan padangan politik tidak menghambat kerjasama ekonomi,” jamin Erdogan.
Erdogan menjamin bahwa keadaan darurat yang diberlakukan di Turki, tidak akan merusak ekonomi dan menyengsarakan Turki, karena hanay ditujukan kepada para pelaku kudeta.
Banyak pengamat menengarai bahwa fundamen ekonomi Turki cukup kuat sehingga tidak cukup terpengaruh dengan kudeta. Kendati Lira sempat terdepresiasi karena kudeta, namun dilaporkan banyak rakyat Turki melepas dollar mereka dalam rangka menstabilkan perekonomian Turki yang terimbas kudeta.
Professor Güven Sak, kepala lembaga think tank TEPAV di Ankara menyatakan bahwa ekonomi Turki telah beradaptasi dengan pelbagai guncangan politik dalam dua tahun terakhir, namun ternyata tidak banyak mempengaruhi fundamen ekonomi Turki yang kuat.(permatafm)
0 komentar:
Post a Comment