Rakyat Tersihir Lelucon, Nawacita hanya Isapan Jempol, dan Elit Ngumpet di Ketiak Neolib
Sebelum berkuasa atau terpilih menjadi Presiden, Joko Widodo sempat berucap bahwa dirinya akan dapat dipastikan menolak utang dari luar. Namun, hal itu faktanya, setelah kini ia berkuasa benar-benar tidak terbukti.
"Ternyata lidah memang benar-benar tak bertulang. Nawacita hanya isapan jempol belaka. Masih ingat apa yang dikatakan Jokowi pada debat Pilpres 2014? youtube.com/watch?v=Ghc-Wq
Kondisi yang sangat menyedihkan dari bangsa kita, namun rakyat tersihir dengan gimmick lelucon pembagian sepeda dan 'politik infrastruktur'," demikian kata DPP Gerindra, di akun Twitter resmi miliknya, Kamis (24/08/2017).
Pemerintahan Jokowi menurut Gerindra bisa dikatakan dalam kondisi kritis. Di mana uang menumpuk dan daya beli masyarakat menurun.
"Ibarat orang sakit, bangsa kita ini kondisinya kritis, masuk ICU dan hanya doa juga kekuatan Maha Kuasa yang bisa menyelamatkannya."
Belum lagi, lanjut Gerindra, dana haji yang sudah diniatkan untuk ibadah haji yang dialih-gunakan sementara untuk kebutuhan 'politik infrastruktur'. "Kenapa rakyat seakan diam melihat kejadian tadi, para elit bangsa jangan hanya berani berlindung di balik ketiak Neo Liberalisme.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus berperan aktif untuk menjawab tantangan bangsa. Kita mengemban tugas untuk menjadikan Indonesia bangsa yang kuat, terhormat, adil, dan makmur."
Oleh sebab itu, partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto tersebut mengajak kepada masyarakat untuk peduli kepada bangsa dan negara agar di masa datang Indonesia tidak dikecilkan.
"Bangsa kelas atas yang disegani, bukan bangsa menengah, apalagi kelas bawah yang seringkali dianggap remeh bangsa lain. Bergeraklah! Bergeraklah! Selamatkan masa depan bangsa! Salam Indonesia Raya. Merdeka!" (Robi/voa-islam.com)
Setiap negara mana pun tak lepas dari hutang piutang.Begitu jgak dgn manusia yg dah berumah tangga pasti ada hutang untuk mperbaiki kehidupan.Negara pun serupa kalau ingin pem bangunan di setiap pelosok pasti memerlukan hutang. Masalah nih sebetulnya tak perlu dipersoalkan. Yg dipersoalkan macam mana cara negara bisa membangun dgn merata. Agar setiap Rakyat di Indonesia hidup makmur aman dn damai. Bukannya malah saling menuduh dn memfitnah menebar kebencian sesama umat untuk mencapai tujuan!!!
ReplyDelete