Siapapun yang ingin merusak Islam dan umatnya diminta urungkan diri. Terlebih apabila oknum yang ada menyengaja mengubah penampilan menjadi--seperti tokoh Islam agar dipercaya.
"Yang mengaku ustadz padahal dia ahlul gereja, daripada timbul prasangka yang mboten-mboten lebih baik pelajari Islam dengan benar. Jadi ngaku Islamnya sungguh," kata MS Ka'ban, Selasa (22/8/2017), melalui akun Twitter pribadinya.
Mantan menteri ini juga mengingatkan bahwa apabila ada oknum gereja yang tetap membandel lalu tetap ingin memunculkant tuduhan-tuduhan soal Islam, maka dapat dipastikan olehnya tidak akan pernah berhasil.
"Menyusup ke dalam Islam dengan tujuan memfitnah Islam pasti sia-sia dan rugi sendiri. Penyusup akan berhadapan langsung dengan al-Khaliq. Gak coyo? Boleh coba."
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa tindakan itu tidak akan ada manfaat jika menyusup ke dalam Islam untuk gereja. Pasalnya, gereja dikatakan oleh Ka'ban juga mempunyai kode etik.
"Aktivis gereja ngaku ustadz tidak juga ada manfaat bagi gereja. Karena gereja punya kode etik jamaat. Saling menghormati membuat kita kuat."
Ka'ban bisa jadi menyampaikan hal ini kepada Fadil Mulya. Seseorang yang hari ini tengah viral karena status atau isi Facebook-nya, yang diduga menistakan Islam.
"Fadil Mulya setelah bikin heboh menghilang sembunyi. Mudah-mudahan belajar Islam autodidak sehingga dapat mengukur pemahaman tentang Islam.
Islam semakin dinistakan atau diolok-olok justru semakin terlihat yang memperolok/menista semakin hina dan bodoh. Apa gak belajar dari fakta dan data.
Kalau Fadil Mulya cerdas, harusnya baca buku tentang Islam sebanyak-banyaknya. Setelah baca silahkan diajak debat orang-orang Islam. Itu keren daripada ngumpet/kecut." (Robi/voa-islam.com)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment