Inilah Ciri-Ciri Kambing Qurban Pilihan Rasulullah
Pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah setiap tahunnya, kaum Muslimin disunnahkan untuk melakukan ibadah qurban sebagai wujud syukur kepada Allah Ta’ala dan meneladani sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Ibadah qurban diteladani dari Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang disyariatkan untuk menjadikan Nabi Ismail ‘Alaihis salam sebagai qurban.
Guna mengetahui bagaimana qurban Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, ada satu riwayat yang dikutip oleh Ustadz Farid Nu’man Hasan dalam channel telegramnya. Beliau menyebutkan satu hadits agung yang menyebutkan cici-ciri kambing yang dipilih Nabi untuk dijadikan hewan qurban.
Seperti apakah ciri-cirinya? Apakah ciri-cirinya sama dengan hewan qurban pilihan sahabat?
وَنَحَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَنَاتٍ بِيَدِهِ قِيَامًا وَذَبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ كَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memotong unta dengan tangannya sendiri sambil berdiri. Di kota Madinah, beliau memotong dua ekor kambing Kibasy yang amlahain.”
Hadits nan agung ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari Radhiyallahu ‘anhu dan termaktub dalam Shahihnya, nomor 1551.
Apakah makna Kabsyain Amlahain (dua Kibasy yang amlahain)?
Al-Amlah artinya putih tanpa campuran. Al-‘Iraqi mengatakan, “Yang benar adalah putih dan hitam. Namun putihnya lebih banyak.” (Bulughul Maram, Hal. 252, Cat kaki no. 4. Cet. 1. 1425H – 2004M. Darul Kutub al-Islamiyah)
Sementara itu, Syaikh Abu Bakar bin Jabir al-Jazairi menjelaskan, “Hewan qurban paling utama adalah kambing Kibasy yang bertanduk, jantan, putih bercampur hitam di sekitar mata dan kakinya. Karena ciri-ciri seperti itulah yang disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan beliau berqurban dengannya.”
Sementara itu, Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhuma mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam berqurban dengan Kibasy yang bertanduk, kaki-kakinya hitam, dan ada warna hitam di sekitar kedua matanya.”
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi Radhiyallahu ‘anhu. Beliau menilainya sebagai hadits shahih. (Minhajul Muslim, Hal. 237. Cet. 4. 2012M/1433H. Maktabah Al ‘Ulum wal Hikam, Madinah Al Munawwarah)
Wallahu A’lam. [Pirman/Kisahikmah]
0 komentar:
Post a Comment