30 ribu tahanan digantung atas fatwa Khomeini
Lebih dari 30.000 tahanan politik dieksekusi dalam pembantaian 1988 itu, jauh lebih besar dari yang diduga sebelumnya. Remaja berusia 13 tahun digantung di sebuah crane, enam sekaligus pada saat itu.
Peristiwa ini terjadi dalam pembersihan brutal penjara Iran selama dua bulan atas perintah langsung Ayatollah Khomeini, ungkap sebuah buku mantan orang dekatnya.
Dokumen-dokumen rahasia yang bocor itu mengungkapkan, saking banyaknya leher yang digantung, tahanan dimuat truk angkat (forklift) dalam enam kelompok antrian, dan digantung dari crane tiap setengah jam.
Detil mengerikan tertulis dalam catatan tokoh Syi'ah oposisi Ayatollah Hussein-Ali Montazeri, 'The Memoirs Grand Ayatollah Hossein Ali Montazeri'. Yang dahulu termasuk pilar revolusi Syi'ah Iran.
Ia pernah dipilih Khomeini sebagai penerus, tetapi segera digagalkan dan diasingkan. Ali Montazeri dikenai tahanan rumah di kota Qom hingga mati, pada tahun 2009.
Yang paling paling mengejutkan dari surat-surat atau dokumen yang diterbitkan dalam buku tersebut, ialah fatwa Khomeini yang menyerukan semua 'Mujahidin' (lawan dari rezim Iran) agar dibunuh.
Fatwa dikeluarkan tak lama setelah berakhirnya perang Iran-Irak pada bulan Juli 1988 dan serangan kepada kelompok perlawanan Iran.
Fatwa Khomeini berbunyi: "Keputusan ini menyatakan bahwa, mereka yang ada di penjara-penjara di seluruh negeri dan tetap setia mendukung 'munafikin' dalam mengobarkan perang pada Allah (versi Syi'ah), ditetapkan untuk dieksekusi (mati)"
Serta dibentuk sebuah "komite eksekusi" untuk meneruskan keputusan itu, terdiri dari hakim Syi'ah, perwakilan Kementerian Intelijen dan jaksa. Para tahanan itu ditanyai, apakah kesetiaan mereka berubah atau tidak (tentang Republik Syi'ah), jika tidak, maka harus dieksekusi.
Montazeri menyatakan ada 3.800 orang tewas dua minggu pertama eksekusi. Dalam korespondensi dengan Khomeini, ia mengatakan bahwa pembunuhan massal justru akan memicu penentangan terhadap rezim.
"Eksekusi beberapa ribu tahanan dalam beberapa hari tidak akan memiliki dampak positif dan tidak akan menuntaskan masalah", kata Montazeri.
Pembantaian dipandang sebagai ancaman pada kelompok "garis keras", meski saat itu kesehatan Khomeini sudah makin memburuk, di tengah persaingan mencari pengganti dari kaum Syi'ah "fundamentalis" atau "moderat".
"Mereka membariskan tahanan... kemudian memberikan satu pertanyaan, 'Apa afiliasi politikmu?' Mereka yang mengatakan 'Mujahidin' akan digantung di crane yang ada di tempat parkir belakang bangunan", kata
Kamal Afkhami Ardekani, bekas petugas penjara.
Ia melanjutkan, setiap setengah jam pada rentang pukul 07:30-17:00, 33 orang diangkat oleh tiga truk forklift ke enam crane, yang masing-masing memiliki lima atau enam tali.
Dalam dua minggu, sebanyak 8.000 orang digantung. Pembantaian serupa juga terjadi di seluruh negeri. (The Telegraph)
0 komentar:
Post a Comment