Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras panolakan Barat terhadap para pengungsi dengan alasan keamanan dan sikap rasis.
Menurut orang nomor satu di Turki ini, atas nama kemanusiaan sikap seperti itu (menolak pengungsi-red) dinilai sangat memalukan. Ia kemudian mengaku sangat terkejut dengan sikap negara-negara Eropa yang berbatasan dengan Turki, yang menutup pintu masuk bagi para pengungsi.
Pernyataan ini disampaikan Erdogan di konferensi pers paska pertemuan dengan para pimpinan negara peserta KTT G-20 yang digelar di kota Huangzhou, timur China, Senin (5/9/2016) kemarin.
Dalam kesempatan itu Erdogan juga menyinggung kondisi buruk di Suriah yang telah menelan korban sebanyak 600.000 orang. Ia kemudian menyabut para pemimpin negara yang mendukung Asad tetap dalam jabatanya telah melakukan tindakan yang memalukan.
“Membela ide mempertahankan Asad si pembunuh itu dalam jabatannya (sebagai presiden Suriah) di tengah banyaknya korban yang tewas, adalah tindakan yang memalukan,” tegas Erdogan.
Ia kemudian menambahkan, Turki dalam hal ini menerima para pengungsi baik asal Iraq maupun Suriah. Jumlah pengungsi yang diterima Turki saat ini sebanyak 3 juta jiwa. Erdogan menyebutkan, pemerintahnya telah mengeluarkan dana sebesar 12 juta dollar Amerika untuk kepentingan para pengungsi, dan apabila ditambah dengan bantuan dari LSM sipil di Turki jumlahnya akan mencapai 25 juta USD. (msy/dakwatuna)
0 komentar:
Post a Comment