MUKTAMAR AHLUSSUNNAH DI CHECHNYA BUTA DENGAN PENDERITAAN UMAT ISLAM
Pada hari kamis 24-26 Dzul Qa’dah 1437 H/26-28 Agustus 2016 M di Grozny ibu kota Checnya negara bagian Rusia digelar muktamar bertajuk “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Disana dibahas Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas. Muktamar dihadiri Grand Shaikh Al-Azhar, dan para undangan pilihan dari kalangan tertentu sekitar dua ratusan ulama dari beberapa negara dan sengaja tidak mengundang para Ulama Ahlussunnah dari kalangan Salafiyyah yang tersebar di seluruh dunia khususnya di Saudi Arabia.
Muktamar ini diadakan di negara bagian Rusia, dimana Rusia bersama Iran sedang menghancurkan negeri-negri Islam, membantai ahlussunnah baik mujahidin maupun sipil di Suria. Sementara Ahlussunah di Irak sedang dihancurkan oleh Amerika bersama Iran dan syiah Irak. Dan Ahlussunnah di Yaman sedang dijajah oleh Iran.
Muktamar ini diadakan diwaktu Iran menjalankan penjajahannya di negeri-negri Ahlussunah di seluruh dunia, khususnya di kawasan timur tengah, tidak ketinggalan di Indonesia. Muktamar ini diadakan disaat Iran menggantung secara massal para aktifis Ahlussunnah, dan melancarkan permusuhan terhadap seluruh Ahlussunnah atas nama wahabisme dan radikalisme.
Muktamar ini diadakan diwaktu Saudi Arabiya negeri Ahlussunnah pengikut madzhab Imam Ahmad itu menghadapi makar Syiah, liberalisme dan komunisme, di waktu Saudi menghadapi ekspansi dan terorisme syiah di Yaman, suria dan Irak.
Muktamar ini diadakan saat Palestina dijajah Yahudi Israel. Saat Rohingya dibantai Budha Myanmar, saat Libiya dipecah belah oleh Barat dan Eropa.
Muktamar ini diadakan saat Turki yang sedang bangkit dengan Islam dijadikan target terorisme dan kekuatan-keuatan yang tidak suka Islam.
Muktamar ini diadakan saat “dunia” memerangi terorisme dan berusaha menyematkan tuduhan terorisme pada pejuang Palestina, Suria, Yaman dan Saudi Arabiya.
Muktamar ini diadakan saat Amerika, Yahudi, Eropa dan Rusia memerangi Islam, memecah belah Islam, tidak ingin kebangkitan Islam. Kemudian akhirnya Muktamar menyimpulkan bahwa ajaran Islam yang sunnah, yang moderat yang adil, yang baik hanyalah mereka yang ikut dalam muktamar, yaitu yang diwakili sebagaian kaum Sufi Thariqat, Asy’ariyah dan Maturidiyyah (mereka mewakili diri mereka). Sementara Salafiyyah, Ahli Hadits yang justru konsisten dengan Sunnah Nabi i, para Sahabatnya dan Tabi’in dikeluarkan dari istilah Ahli sunnah, tidak dianggap pengikut Sunnah, yang bisa disimpulkan bahwa salafiyyah dan Ahli hadits bukan Ahlussunnah, bukan Islam yang baik, dan bukan moderat, alias radikal atau sumber radikalisme atau terorisme.
Sementara Muktamar tidak membahas sama sekali tentang ancaman umat Islam yang nyata seperti penjajahan atas Palestina, Irak, Suria dan ekspansi Syiah Rafidhah yang mengerikan.
Ini sungguh ironis, muktamar Ahlussunnah bukan menyatukan Ahlussunnah malah memecah belah Ahlussunnah. Muktamar Ahlussunnah bukan menguntungkan Ahlussunnah malah merugikan Ahlussunnah, dan menguntungkan Barat, Rusia, Iran dan Israel karena sesuai dengan agenda mereka.
Sungguh ini memperihatinkan dengan sangat dalam, mengingatkan kita kepada sabda Nabi i tentang fitnah akhir zaman. Nabi bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ (سِنُونَ خَدَّاعَةٌ)، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ
Akan datang atas manusia tahun-tahun yang menipu, di dalamnya orang dusta dibenarkan dan orang benar didustakan, orang yang berkhianat diamanahi orang amanah dikhianati…”
(HR Ibn Majah, Ahmad dari Abu Hurairah 2/338. Dari abu Hurairah, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadis Anas dengan redaksi:
إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً
Sedangkan Bazzar meriwayatkan dari Auf bin Malik dengan redaksi:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ سِنِينَ خَدَّاعَةً
Oleh karena itulah tidak heran jika para ulama, akademisi dan da’I dunia Islam rame-rame memberikan penilaian miring terhadap muktamar ini. Juga banyak lembaga-lemabaga Ahlussunnah dari belahan dunia menyatakan keprihatinannya dan menyayangkannya.
0 komentar:
Post a Comment