Meskipun mengusung tagline kebhinekaan diyakini parade ini sebagai aksi tandingan yang digagas oleh kelompok pendukung AHOK menyikapi aksi ummat islam terbesar 4 Nopember lalu yang menuntut proses hukum terhadap AHOK atas pernyataannya yang menyinggung ummat islam, dalam kasus ini AHOK sudah ditetapkan sebagai Tersangka.
Para inisiator parade ini antara lain para tim sukses Ahok di Pilgub 2017 yang sebelumnya rajin berkicau di dunia maya, namun pada eksekusi di lapangan parade ini menimbulkan beberapa hal yang kontroversial dan pembohongan publik
Inilah 5 (lima) kebohongan parade kebhinekaan yang kami rangkum
1. Jumlah Massa Parade Kebhinekaan 100 ribu lebih
Sebelumnya pada konferensi pers mengatakan “Massa setelah dihitung lagi sekitar 100.000 massa rielnya. Namun kami mengundang acara ini secara publik, dan banyak komunitas yang memberikan antusias,”
Di berbagai lini media sosial juga netizen yang diidentifikasi kontra terhadap aksi ummat islam sebelumnya sesumbar parade ini menunjukkan superiotas mereka.
Namun fakta di lapangan yang ikut kegiatan parade ini hanya berjumlah sekitar ratusan saja karena tidak sampai memenuhi areal patung kuda
2. Foto Kampanye Jokowi Sebagai Foto Parade Kebhinekaan
Politisi PDIP Eva Sundari Mengunggah foto kampanye PDIP ketika pemilu tahun 1999 yang disebut sebagai foto parade kebhinekaan, sebuah kebohongan nyata untuk membual di ranah publik namun parahnya foto tersebut di share juga oleh para pendukung parade kbhinekaan di dunia maya menunjukkan kualitas mereka di dunia maya seperti apa.
3. Parade Adat dan Budaya Indonesia
Penyelenggara parade mengatakan parade akan menghadirkan parade kebudayaan dan para peserta akan menggunakan pakaian adat di Indonesia sebagai simbol Kebhinekaan, namun faktanya terdapat peserta parade menggunakan pakaian zaman romawi. Itu pakaian adat dari daerah mana di Indonesia.
4. Parade Merusak Tanaman
Sebelumnya para “buzzer” mereka di dunia maya sering membuly jika ada taman yang rusak oleh peserta aksi, namun pada parade kali ini membuktikan omongan mereka hanya lips service belaka terbukti banyak peserta parade yang duduk – duduk dan merusak taman.
5. Massa Pendemo Bayaran
Dalam suatu kesempatan Ahok menuduh sebagian peserta aksi ummat islam kemarin adalah massa bayaran begitu juga para pendukungnya di dunia maya kerap melontarkan tudingan tersebut, namun hari ini fakta di lapangan ternyata para peserta aksi mengaku sendiri dibayar bervariasi, dikutip dari republika beberapa ibu – ibu mengaku dibayar 20 ribu dan transport serta makan siang agar mau ikut parade padahal mereka tidak tau apa – apa.
Demikian rangkuman kebohongan parade ini, tulisan ini lebih sebagai pembuktian publik siapa yang selama ini hanya menggalang opini tanpa fakta serta membungkam para robot – robot buzzer yang banyak di dunia maya agar mereka paham fakta itu ga bisa dibohongi dan ditutupi.(sp)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment