Erdogan menyebut kebijakan Obama ‘mengecewakan’
Presiden Turki menjelaskan bahwa kebijakan Obama ‘mengecewakan’ berkaitan dengan kebijakan yang salah tentang Suriah dan sikap yang tidak pantas tentang ekstradisi pemimpin FETO, Fetullah Gulen.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggambarkan kebijakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ‘menjengkelkan’ dengan mengacu pada kebijakan dari Washington tentang Suriah dan hubungan dengan Turki karena terhambatnya ekstradisi pemimpin Organisasi Teroris Fetullah (FETO), Fetullah Gulen .
Pernyataan Erdogan ini disampaikan selama pidatonya dalam sebuah wawancara selama 60 menit, yang akan disiarkan di saluran Amerika CBS pada hari Senin.
Erdogan mengatakan bahwa kebijakan Obama telah menyebabkan masalah keamanan bagi Turki yang merupakan salah satu pihak yang paling terpengaruh atas krisis Suriah di tengah perang yang sedang berlangsung.
Presiden Turki juga menyinggung opini rakyat Turki tentang AS, yang belum mengekstradisi Gulen terkait keterlibatan dengan kudeta berdarah 15 Juli yang mentargetkan pemerintah Turki yang dipilih secara demokratis.
“Saya tidak akan menyalahkan Amerika Serikat [untuk kudeta]. Tapi itulah yang rakyat saya pikirkan. Mengapa Anda masih menjaga orang itu? Jadi selama Anda memberi dia tempat perlindungan, saya minta maaf, jangan tersinggung. Tapi ini adalah persepsi bangsa Turki dan rakyat Turki, “kata Erdogan.
“Kami telah membahas masalah ini, membahasnya dengan Presiden Obama dan Wakil Presiden Biden. Mereka gagal mencapai kesepakatan dan menangani masalah ini dengan serius. Hal ini cukup menjengkelkan bagi kami, “kata Erdogan.
Upaya kudeta bersenjata itu terjadi pada 15 Juli, sebagian besar di kota-kota Turki, ketika kelompok teroris yang dipimpin oleh Fetullah Gulen berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Turki menyerukan ekstradisi Gulen menyusul upaya kudeta, yang menewaskan lebih dari 240 orang dan lebih dari 2.000 lainnya terluka.
Yeni Safak
0 komentar:
Post a Comment