Kolomnis Zionis yang juga seorang penulis aktif dari ultra kanan Israel Menachem Ben mengatakan, penarikan tentara dari Jalur Gaza merupaka bentuk kekalahan kita yang terbukti tidak dapat merealisasikan targetnya selama perang kemarin. pada saat yang sama, Hamas berhasil melindungi kepentinganya sekaligus memberikan perlawanan dengan menggempur militer Zionis yang ketakutan bersembunyi di balik kendaraan-kendaraan tempur mereka, khawatir penyergapan Hamas.
Dalam tulisanya yang disebarkan situ Wala Ibrani, Ben mengatakan, tentara kita telah ditarik dari Gaza sementara ekornya melingkar diantara kedua kakinya, pertanda ketakutan. Mereka angkat kaki dari sana tanpa dapat mencapai target yang dicanangkan pemerintahnya. Terutama menundukan kemampuan militer Hamas. Dengan demikian pada pase yang akan datang bentrokan dengan militer Hamas hanya tinggal menunggu waktu saja.
Ben mengkhawatirkan, selama militer Zionis belum bisa menjamin keamanan di dalam wilayah Jalur Gaza atau belum bisa menghadirkan kekuatan internasional di sana, maka Hamas sangat mungkin akan membangun kembali terowongan-terowongan perangnya serta meningkatkan kemampuan militer dan politiknya dalam rangka menghancurkan Zionis. Dan hal ini belum pernah terjadi.
Ben menambahkan, Israel belum bisa lepas dari bahaya terowongan dan roket Zionis, ditambah bahaya penculikan dengan kata lain, kekalahan yang dialami Israel sekarang sungguh sangat nyata, walau Israel dapat meggempur gerakan Hamas sehebat-hebatnya. Keberhasilan yang diklaim Benyamin Netanyahu dan para pendukungnya tidak sebanding dengan kerugian yang dialami berupa hilangnya nyawa para serdadu yang terbunuh dalam pertempuran kemarin.
Militer Zionis terbukti tidak mampu melanjutkan perang ditengah kekhawatiran bertambahnya jumlah korban dari kalangan tentara. Mereka sock dengan kemampuan Hamas dalam menculik serdadu yang berpengaruh pada kebijakan pemerintah Israel terkait sejauh mana kerugian ekonomi yang dialami pemerintah saat perang. Demikian juga dengan kaburnya sejumlah pemukim Zionis dari wilayahnya sekitar Gaza.
Terakhir, Ben mengarahkan pembicaraanya pada perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu, “Anda bersumpah dengan nama Tuhan bahwa anda telah menang, padahal anda kalah”. Ben memperkirakan imigrasi para pemukim Zionis dari wilayah permukiman selatan akan semakin meluas. Bukan hanya dari permukiman sekitar Gaza, bahkan kota-kota besar seperti Ashkelon, Ber Seba dan Adud akan diwarnai gelombang imigrasi besar-besaran para penduduknya. Israel akan teris membayar kekkalahan ini dalam waktu panjang. Kekalahan ini mengancam eksistensi Israel. Kita harus menjatuhkan pemerintahan Hamas atau mendatangkan pasukan internasional untuk menjaga perbatasan Gaza melalui perjanjian kesepahaman dengan Amerika dan Eropa. Jatuhnya korban dari kalangan warga sipil Palestina selama perang serta kehancuran yang merata di Gaza bukan suatu kebanggan bagi Israel dan tidak menjamin apapun di masa yang akan datang. Jatuhnya korban di kalangan warga sipil hanya menunjukan kekerasan yang tidak elok. (asy/Infopalestina.com)
0 komentar:
Post a Comment