Jakarta- Seperti menunggu momen tepat, Bawaslu (badan Pengawas pemilu) yang lama tak mengambil sikap terkait indikasi kecurangan yang dilakukan kubu Joko-Kalla dan KPU (Komisi Pemilihan Umum), secara mengejutkan unjukkan aksi di tikungan akhir menjelang penentuan hasil sidang gugatan Prabowo-Hatta di MK (Mahkamah Konstitusi).
Bawaslu nampak jelas berusaha menutupi kesalahan KPU terkait tindakan fatal membuka kotak suara. Bawaslu melalui anggotanya, Nasrullah, menilai selama tidak menyalahi aturan, tindakan membuka kotak suara bukanlah sebuah kesalahan.
"Tentu dengan syarat pertimbangan yaitu menghadirkan pengawas pemilu dan juga bila perlu kedua belah pihak kemudian harus juga mampu menjamin sisi orisinalitas yang ada di kotak, tidak ditambah tidak dikurangi," ujar Nasrullah di sidang MK, Jumat (8/8).
Nasrullah secara tidak diduga-duga berani mengatakan bahwa pembukaan kotak suara yang dilakukan KPU di daerah tidak menyalahi aturan. Selain itu, ia juga berani menjamin bahwa lembaga yang tidak dinaunginya itu berlaku jujur untuk tidak menambah atau mengurangi isi kotak suara.
"Kawan-kawan KPU dan jajarannya yang ada di bawah, mereka tidak melakukan langkah menambah apalagi mengurangi data itu. Inilah kira-kira yang perlu kami sampaikan," lanjut Nasrullah.
Pernyataan pihak Bawaslu ini telah membuka babak baru ‘grand design’ tindak kecurangan Pilpres 2014 yang justru dilakukan oleh para penyelenggara Pemilu secara terstruktur dan sistemik.
(spektanews)
0 komentar:
Post a Comment