Ciptakan Opini Masyarakat, Jokowi Bentuk Tim Transisi Kekuasaan
Joko Widodo hari Senin (4/8) mengumumkan pembentukan tim penasihat dengan kekuasaan tinggi untuk menangani transisi kekuasaan sebelum ia mengambilalih jabatan tertinggi di negara demokrasi ketiga terbesar dunia.
Lima anggota “kantor transisi” ini akan memimpin sebuah tim yang terdiri dari sejumlah penasihat yang akan bertanggungjawab untuk menyusun peta jalan kebijakan untuk memenuhi janji kampanye Jokowi dan menjawab sejumlah isu-isu penting di negara kekuatan ekonomi terbesar Asia Tenggara tersebut.
“Kantor transisi ini diperlukan untuk mempersiapkan pelaksanaan visi dan program kami,” kata Jokowi dan wakilnya Jusuf Kalla dalam pernyataan mereka, sambil menambahkan bahwa tim itu akan memprioritaskan akses bagi seluruh masyarakat atas kesehatan dan pendidikan.
Jokowi telah berjanji akan membentuk sebuah kabinet yang didominasi oleh para teknokrat untuk merombak birokrasi yang lamban dan memperkenalkan reformasi ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk menjawab masalah subsidi bahan bakar minyak yang menggerogoti keuangan negara, serta perbaikan iklim investasi dan infrastruktur.
Tim transisi itu akan dipimpin Rini Soemarno, seorang penasihat dekat Megawati Soekarnoputri, lulusan pendidikan Amerika, dan pernah menjabat menteri perdagangan dan industri pada masa Megawati menjadi presiden. Sebelumnya ia pernah memimpin perusahaan distributor otomotif terbesar di Indonesia PT Astra International.
Anggota tim lainnya adalah Hasto Kristiyanto, yang merupakan wakil sekretaris jenderal PDI-Perjuangan.
Selain itu ada nama Anies Baswedan, seorang akademisi yang dihormati, Andi Widjajanto seorang ahli militer dan Akbar Faizal, seorang anggota senior dari partai koalisi.
Jokowi, bulan lalu mengundang masyarakat berpartisipasi dalam jajak pendapat online untuk memilih para anggota kabinetnya, namun masih belum jelas bagaimana survei itu akan mempengaruhi hasil akhir susunan kabinet.
Kabinet baru akan diumumkan setelah Jokowi bertugas pada 20 Oktober mendatang.
Sementara di tempat lain Tim sukses pemenangan Prabowo-Hatta seperti dikutip Republika Tim Transisi yang diresmikan Jokowi hanya penciptaan opini. Hal itu dilakukan agar timbul persepsi publik bahwa pasangan Jokowi-JK sudah menang dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2014.
“Saya rasa rakyat kita sudah pintar, dan (Tim Transisi) itu upaya penciptaan opini belaka seolah-olah mereka sudah menang,” kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya kepada Republika, Senin (4/8).
Menurut dia, semua masyarakat mengerti bahwa sampai detik ini belum ada yang menang maupun yang kalah. Tahapan dari proses pilpres saat ini masih berada di Mahkamah Konstitusi (MK). “Semua masih tergantung keputusan MK tanggal 22 Agustus nanti,” ujar politisi Partai Golkar ini.(INTELIJEN)
0 komentar:
Post a Comment