Pengadilan Uni Emirat Arab menghukum seorang dokter Qatar tujuh tahun kurungan setelah ia terbukti mendukung Al Islah - kelompok yang dilarang di UAE - karena diduga memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.
Dokter Qatar, Mahmoud Al-Jaidah ditunjuk oleh pengawas hak asasi manusia Amnesty International sebagai tahanan yang insyaf. Namun, pemerintah UEA mengklaim ia berafiliasi dengan sebuah organisasi yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah. Putusan yang dikeluarkan pengadilan tersebut sudah dianggap final sehingga tidak dapat diajukan banding.
Sementara itu, dua terdakwa lainnya telah divonis, Senin, dan empat lainnya dibebaskan. Demikian yang diberitakan MEMO dan dipantau Mi'raj Islamic News Agency (MINA).
Al-Jaidah ditangkap pada Februari 2013, dan dikurung di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Keluarganya mengatakan bahwa ia disiksa selama periode itu dan dipaksa untuk menandatangani kesaksian palsu.
Bulan lalu, 60 orang telah ditahan di UAE, sebagian besar dari mereka anggota Al-Islah, dan dihukum karena keanggotaan bawah tanah, organisasi ilegal yang bertujuan untuk menghancurkan fondasi negara UEA dengan tujuan merebut kekuasaan, dan berkomunikasi dengan negara-negara dan kelompok asing untuk bersekongkol.
Para terdakwa, termasuk dua aktivis hak asasi manusia terkemuka dijatuhi hukuman 10-15 tahun.
Rori Donaghy, ketua Pusat Hak Asasi Manusia Emirat, menolak di sidang karena diduga terjadi pelanggaran pengadilan dan akan menerima tuduhan lebih banyak lagi dan penyiksaan dari pihak berwenang karena gagal untuk menyelidiki."
Hassan al-Jaidah, putra sulung terdakwa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ayahnya tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan kelompok yang dimaksud.
"Dalam salah satu sidang, mereka bahkan membawa anggota Al-Islah untuk bersaksi bahwa ayahku tidak ada hubungannya dengan kelompok mereka sama sekali mendengarkannya dan pengadilan tetap memutuskan dia bersalah," kata Hassan al-Jaida Al Jazeera.
Hassan dan keluarganya menunggu tanggapan dari kementerian luar negeri Qatar mengenai nasib ayahnya.(mina)
0 komentar:
Post a Comment