Perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan pernyataan hari ini, Rabu (5/3/2014), “Aku katakan dengan jelas, jika partaiku tidak mendapat peringkat pertama dalam pemilu mendatang, aku siap untuk mundur dan meninggalkan dunia politik. Tapi apakah ketua partai-partai lain siap untuk ambil langkah yang sama?”
Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan media lokal di kantor pusat Partai Keadilan dan Pembangungan (AKP) di Ankara. Dalam kesempatan itu, Erdogan juga membantah tudingan-tudingan yang diarahkan kepada pemerintahannya, termasuk terkait kebebasan pers. Menurutnya, di masa pemerintahan AKP, jumlah media mengalami peningkatan yang pesat. Termasuk di antaranya surat kabar, majalah, stasiun televisi, situs internet, dan lainnya.
Menurutnya, penyadapan yang baru-baru ini terjadi pada ribuan pengguna telepon tidak dilakukan sesuai undang-undang, seijin pengadilan, atau untuk kepentingan keamanan negara. Penyadapan itu dilakukan untuk kepentingan “negara paralel” yang selalu berusaha menggerogoti pemerintahan Turki saat ini.
Tidak hanya melakukan penyadapan, negara paralel juga pernah melakukan usaha kudeta pada 17 Desember tahun silam, diteruskan dengan operasi pengusutan korupsi pada 25 Desember tahun yang sama.
“Silahkan mereka keluarkan segala upaya mereka. Silahkan mainkan semua itu hari ini seperti yang sudah-sudah. Misalnya dengan merekayasa rekaman telepon seperti kemarin. Kami tidak takut, karena rakyat tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang benar. Buktinya, 14 wilayah yang baru kukunjungi tidak terpengaruh dengan semua itu,” ujar Erdogan. (msa/dakwatuna/anadolu)
0 komentar:
Post a Comment