PKS kena lagi ... Masih belum lepas dari berita tentang LHI dan segala macam tambahannya yang merembet kemana-mana, yang katanya aneh bin ajaib dan penuh dagelan. Kemudian berlanjut ke caleg PKS yang foto bugil, PKS memanfaatkan bencana, caleg PKS syiah, caleg PKS memukul, dan sekarang caleg PKS menghamili siswi SMP.
Yang terakhir tentang caleg PKS menghamili siswi SMP.
Menurut Anda apa kejanggalan dari berita dari Poskomalut.com itu ??? Sayangnya berita itu tiba-tiba dihapus dari poskomalut.com tanpa ada permintaan maaf.
Minimal ada 3 kejanggalan yang sangat jelas pada berita itu, silakan menambahkannya di kolom komentar kalau Anda menemukan kejanggalan lainnya.
Kejanggalan 1:
Tidak ada laporan secara resmi / tertulis kepada pihak yang berwajib, tapi anehnya berita dimuat di media. Perhatikan baik-baik capture di bawah ini
Kejanggalan 2:
Nama terduga tertulis di dalam berita. Kalau memang benar AP = Abdullah Piter, coba periksa namanya dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) di sini: DCT Anggota DPRD Provinsi Dapil Malut 3
Sesuai berita si Poskomalut.com, si AP berasal dari Dapil 3.
Namun, kalau ditelusuri asal dapil, Kecamatan Bacan itu masuk wilayah Halmahera Selatan, artinya masuk dapil 4 Maluku Utara. Begini saja, mari kita periksa semua dapil, dari Dapil 1 – 4 Maluku Utara, dan Dapil 1 – 3 Halmahera Barat, saya gunakan data DCS yang jumlahnya lebih banyak dari daftar di DCT, di sini: KPU-MALUTPROV
Ada? Ada caleg yang inisialnya AP? Ada caleg bernama Abdullah Piter? Jadi nama itu nyomot dari mana???
Kejanggalan 3:
Coba perhatikan gambar di bawah ini. Semoga paham faktanya ya.
foto data bantahan dari Iwan Yuliyanto
(http://iwanyuliyanto.files.wordpress.com)
Anehnya berita yang tidak jelas kebenaran informasinya ini di-copas oleh beberapa media lain dengan menyebut bersumber dari poskomalut.com. Media-media yang asal copas seperti itu patut dicurigai sebagai bagian dari spin doctor, karena sudah jelas tidak memenuhi kaidah jurnalisme tapi kok dimuat juga.
Kalau perilaku media di Indonesia kebanyakan seperti ini, yang mengedepankan gossip tanpa memegang teguh prinsip Kebenaran dan prinsip Disiplin Verifikasi, dua elemen dasar dan penting dari Sepuluh Elemen Jurnalisme, lantas apa jadinya akhlak penduduk negeri ini?
Setiap hari warga akan gaduh dan ribut tentang sesuatu yang tidak pernah terjadi. Media akan menjadi penyubur budaya kontra-produktif dalam tatanan masyarakat.
Siapa saja bisa bikin cerita heboh, tinggal ikuti tutorial si Setan Mansyuth. Caranya begini:
[1] Pemfitnah bekerjasama dengan LSM dan media.
[2] Kemudian buat laporan kepada pihak yang berwajib.
[3] Selanjutnya bikin situasi yang seakan-akan terburu-buru untuk pergi sehingga petugas polisi tidak sempat mencatat dalam laporan resmi.
[4] Selang beberapa jam kemudian, datangkan LSM dan media yang seakan-akan menanyakan kasus tersebut kepada polisi. Polisi jelas akan meng-iyakan kalau beberapa jam yang lalu ada laporan masuk namun tidak tercatat.
[5] Atas pengakuan polisi tersebut sangat bisa dijadikan bahan berita. Kemudian rilis berita ke publik.
[6] Manfaatkan jaringan spin-doctor dan buzzer social media.
Beres.
Begitulah, … yang penting dibikin heboh duluan. Yang penting image obyek yang dibencinya itu terpatri di hati banyak publik. Cara ini memanfaatkan psikologi masyarakat yang kini sudah mulai terbiasa (pura-pura) tidak mendengar atau tidak membaca klarifikasi jika muncul di kemudian hari. Coba deh perhatikan… berapa banyak mereka yang menyebarkan berita bohong dengan menghujat plus dibumbui sikap bak seorang moralis tulen, namun setelah kemudian datang klarifikasi, para penyebar berita bohong tersebut bersedia minta maaf?
Juga berapa banyak media yang minta maaf?
Berapa banyak yang sebelumnya menyebar berita bohong itu kemudian menyebarkan berita klarifikasi?
Yang admin amati sedikiiiit sekali yang bersikap ksatria.
Apakah Anda ikut menyebarkan berita yang tidak jelas tersebut?
Nah.. kalau beritanya palsu gimana?
Apa yang Anda jawab di akherat kelak?
Apa Anda mampu meminta maaf kepada semua followermu yang telah membaca berita bohong tersebut?
Apakah Anda sudah minta maaf kepada orang yang sudah mendengar ocehan tentang berita bohong itu?
Mari tanamkan selalu sikap kritis dalam membaca media.
Namun demikian, meskipun tidak jelas informasinya, admin mendorong pihak yang berwajib mengusut tuntas kasus kejahatan seksual ini, mencari pelapor, menyelidiki kebenarannya, dan kemudian menangkap pelakunya dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku bila memang laporan itu nyata.
Memakai istilah salah seorang sahabat, berita-berita fitnah seperti ini tentunya membuat cacing-cacing makin kepanasan. Mereka berpesta, menyebar link-link berita hoax diatas ke semua media, atau menyebarkannya langsung ke masyarakat umum. Merekalah kaum pembenci PKS, karena mereka anggap PKS adalah salah satu kumpulan/ organisasi/ jamaah yang akan menghalangi langkah mereka. Sekali lagi bukan karena PKS-nya, tapi karena visi PKS yang mereka anggap sangat berbau agama, dan ini sangat mengganggu karena mereka menganggap agama hanya formalitas rutin belaka. Bahkan jika perlu tidak usah beragama.
Dan sebagian besar mereka masuk kategori benci kaleng (BANCI KALENG). Sesuai namanya, sifat-sifat jiwa banci kaleng ini ada pada diri mereka. Menebarkan fitnah, menghujat, menghina, banyak bicara tak ada kerja. Jika kita berikan data akurat mematahkan fitnah mereka, maka mereka dengan mudahnya menghapus berita yang mereka terbitkan begitu saja, makin kalap, tidak mau mengakui kesalahan, biasanya justru melemparkan kesalahannya kepada orang lain. Boro-boro minta maaf ... ... ...
Mereka layaknya mayat hidup, raga bergerak namun tak berhati. Jika hati sakit, kita bisa obati dengan memperbanyak dzikir, shalat malam, berpuasa, membaca Al Qur'an beserta maknanya dan berkumpul dengan orang-orang shaleh. Tapi jika hati mati??? Hidup tidak, matipun tidak, istilah candaan pak kyai sih "laa ya mutu wa laa biaya" Hidup tak ada mutu dan hanya menghabiskan biaya ... karena orientasi mereka duniawi semata.
Sebenarnya yang mereka benci bukan hanya PKS, tapi hampir semua ormas Islam. Mungkin karena tahun 2014 ini adalah tahun politik, sehingga membuat PKS diserang habis-habisan. Sayangnya ada beberapa ormas Islam ikut dibarisan mereka untuk "menghantam" dari belakang.
Admin sendiri selalu berusaha cuek dengan gonggongan mereka, teringat pesan "Debat sama iblis ..., getok aja langsung". Tapi admin lebih mengikuti pesan seorang sahabat
"Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Kedengkian mereka karena mereka iri dengan kesuksesan kita yang sangat jauh di depan, sementara mereka sibuk mencari-cari dan membeberkan aib orang lain serta terus berusaha menghentikan langkah kita. Tapi kita akan tetap melangkah ke depan semakin jauh meninggalkan mereka"
http://azishtm.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
tak tahu apa itu politik atau nyata....
ReplyDelete