Para tokoh Islam Mesir bertemu dengan Panglima militer Mesir Jenderal Abdul Fattah As-Sisi untuk membahas solusi yang bisa dicapai terkait kebuntuan politik internal negara itu saat ini, kata Juru Bicara Militer Ahmed Ali.
Ulama salafi Muhamad Hassan mengatakan, dirinya dan beberapa tokoh Islam lainnya bertemu dengan As-Sisi dan anggota Dewan Tertinggi militer Mesir untuk menyampaikan tiga tuntutan mengenai aksi serangan militer baru-baru ini membubarkan secara paksa para demonstran damai pendukung Mursi.
Tiga tuntutan itu termasuk permintaan aliansi terhadap militer untuk mengakhiri pertumpahan darah dan tidak membubarkan secara paksa para demonstran yang sudah melakukan protes duduk bersama sejak lebih dari sebulan lalu.
Tuntutan kedua, para ulama juga menekankan persatuan baik dari pihak pengkudeta maupun dari pendukung Mursi. Terakhir, mereka menuntut semua orang yang ditangkap paksa aparat keamanan sejak Mursi digulingkan dibebaskan.
Para ulama mengatakan As-Sisi berjanji tidak akan membubarkan para demonstran secara paksa dan membantu mengatur rencana rekonsiliasi nasional.
Hassan menyatakan bahwa sebagai timbal baliknya, As-Sisi menuntut agar para pemimpin demonstran di lapangan Raba’ah Adawiyah dan Nahda tidak melakukan pidato-pidato mereka dan agar demo tidak tumpah keluar ke jalan-jalan.
Hassan mengatakan dalam khotbah televisi di Masjid Al-Hossari di lapangan Nahda, Sabtu (3/8), mereka sebelumnya bertemu dengan anggota Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi, yang telah mempertahankan aksi demonstran damai di seluruh daerah di negara piramid itu sejak awal Juli lalu, di mana aliansi nasional menolak kudeta dan menuntut Mursi kembali ke pemerintahan sebagai presiden.
Menurut media Mesir, negosiasi rahasia telah dimulai antara pemerintah bentukan kudeta Mesir dan petinggi pro Mursi yang di ‘tendang’ dari pemerintahan sejak kudeta, di mana negosiasi dimaksudkan untuk menghindari peningkatan krisis politik Mesir saat ini.
Kementerian Dalam Negeri Mesir berjanji untuk melindungi para pendukung Mursi yang masih melakukan aksi protes mereka. Awal pekan ini, kabinet Mesir mendelegasikan Menteri Dalam Negeri sementara Mesir untuk mengambil langkah legal guna menghalau aksi ‘teroris’ pada demonstran yang dianggap pengamat-pengamat tidak masuk akal.
Sebelumnya, Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta mengundang organisasi dan aktivis HAM internasional serta media massa internasional untuk mengunjungi dua lokasi demonstran di lapangan Rabea Adawiyah dan Nahda.
Kedatangan diplomat dan aktivis HAM untuk memantau langsung keadaan dan aktivitas demonstrasi melawan kudeta serta memastikan bahwa aksi mereka berlangsung damai. (mina)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment