Soal Jenazah Nenek Hindun, Komentar Polisi Ini Bungkam Ahok dan Pendukungnya
Jenazah seorang nenek bernama Hindun binti Raisman menjadi perbincangan viral di media sosial. Berdasarkan keterangan cucunya, nenek Hindun ditolak dishalati di mushala terdekat dengan tempat tinggalnya karena mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta putaran pertama pada Rabu (15/2/17) lalu.
Padahal, berdasarkan keterangan Ustadz Syafe'i, penolakan tersebut bukan karena nenek Hindun mendukung Ahok-Djarot, melainkan karena jam kerja sehingga tidak banyak warga yang berada di rumahnya.
Setelah berita hoax tersebut menyebar, fakta lain terungkap. Mereka yang menyalati jenazah nenek Hindun di rumahnya adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan ambulan pengantar nenek Hindun ke pemakaman milik Partai Gerindra. Dua partai ini merupakan pendukung dan pengusung Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Konfirmasi berita bohong tersebut kian terbukti setelah pihak kepolisian mendatangi rumah cucu nenek Hindun untuk meminta keterangan yang sebenarnya.
"Saya sudah konfirmasi sendiri ke pihak keluarga bahwa tak ada penolakan di masjid," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan sebagaimana dilansir Jawapos, Senin (13/3/17)
Kombes Iwan menegaskan, viralnya kabar tersebut terjadi karena kesalahpahaman. Ia juga menegaskan, tidak dishalatkannya nenek Hindun di mushala karena saat itu hanya ada satu orang di mushala.
"Tidak ada masalah. Hanya kesalahpahaman saja sehingga tersebar di media massa," tegas Kombes Iwan. [Om Pir/Tarbawia]
0 komentar:
Post a Comment