Perang Proksi sudah Melanda Indonesia Melalui Narboka
INDONESIA kini menjadi pangsa pasar terbesar di kawasan ASEAN untuk persoalan peredaran narkoba. Selain merenggut nyawa 15 ribu generasi muda per tahun, barang laknat itu pun terbukti telah meracuni semua lini di Tanah Air.
“Ini bukti nyata proxy war (perang proksi) terjadi. Kehancuran Indonesia sudah terlihat nyata,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso ketika memberikan presentasi penyuluhan bahaya narkoba di sela-sela acara HUT Ke-53 Dharma Pertiwi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (10/3).
Dengan melihat kondisi demikian, semua pihak harus segera mengambil tindakan sebagai bentuk langkah pencegahan, termasuk para pelajar yang kebetulan paling rentan menjadi korban.
Menurutnya, pengaruh buruk narkoba telah menyasar masyarakat mulai usia dini hingga orang tua. Bahkan, aparatur sipil negara serta TNI dan Polri pun ikut terkontaminasi. Oleh karena itu, sangat wajar jika Presiden Joko Widodo akhirnya menyatakan Indonesia darurat narkoba. “Ini harus kita tangani bersama. Jangan sampai kita mau mencoba narkotika dengan cara apa pun karena tujuan akhir itu adalah bagaimana untuk merusak generasi muda. Yang perlu dipahami bahwa narkotika itu bahaya bagi kita bersama.”
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menambahkan narkotika jenis ekstasi dan sabu diketahui telah diproduksi di 11 negara, termasuk yang terbesar di Tiongkok dan Afrika.
Rute peredarannya pun terus berkembang, seperti dari Eropa, Amerika, serta ke kawasan Asia, yakni Taiwan, Hong Kong, Filipina, Singapura, dan Malaysia. Muara akhirnya ialah Indonesia. Inilah bukti bahwa mereka memang menyuplai sebanyak mungkin untuk menjadikan pangsa pasar terbesar,” terang Budi.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai juga mengatakan tujuan peredaran narkoba tersebut tidak hanya mencari keuntungan materi semata, tetapi juga untuk melemahkan dan menaklukkan sebuah negara.
“Peredaran narkoba sudah sangat meresahkan dan dampaknya melemahkan kekuatan suatu bangsa. Bahkan, Presiden Jokowi sendiri sudah memproklamasikan perang melawan narkoba tahun lalu (2016).”
0 komentar:
Post a Comment