GP Anshor Tak Permasalahkan Agama Soal Kepemimpinan, Netizen Usulkan Hari Tanoe dan Ahok Jadi ketua GP Ansor
Pernyataan mengejutkan keluar dari Ketum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam seminar bertema, "Kepemimpinan Non Muslim dalam Pandangan Islam", 11 Maret Lalu di Kantor GP Ansor, Kramat Raya Jakarta Selatan. Pasalnya sayap organisasi NU yang terkenal karena sering menjaga gereja, kontra gerakan umat 411 dan 212, membubarkan pengajian yang tidak satu pandangan ini, terang-terangan menyatakan bahwa kepemimpinan dalam Islam tidak berhubungan dengan agama pemimpinnya, namun yang penting adalah manfaatnya.
.
"Kita ga lihat latar belakang agama, suku dan seterusnya, tapi apakah pemimpin itu bisa memberi manfaat bagi masyarakat", terang Yaqut.
Sontak reaksi keraspun muncul dari netizen. Salah satunya komentar menggelitik dengan mengusulkan agar Hari Tanoe Soedibjo dan Ahok menjadi ketua GP Ansor dan Banser.
Perlu diketahui sikap keagamaan Ansor ini berkebalikan dengan Muktamar Nahdlatul Ulama tahun 1999, sebagaimana yang diutarakan Gus Sholah (PP Tebuireng Jombang) bahwa haram hukumnya mengangkat seorang kafir menjadi pemimpin masyarakat. Karena itu Tebuireng pun memulangkan santri asal Jakarta dalam kesempatan Pilkada putaran pertama lalu agar santrinya dapat serta dalam memilih.
Gus Najih Maimoen, Pengasuh Ponpes Ribath Darussholihain, Jateng, putra KH. Maimoen Zubair pun menyatakan hal senada, "Andai umat Islam mendapatkan pemimpin kafir tapi tidak dengan kehendak mereka itu namanya musibah besar , akan tetapi jika SI KAFIR menjadi pemimpin berkat dukungan suara umat Islam, berarti umat ini sedang terjangkit virus liberalisme" .
0 komentar:
Post a Comment