PKS, Partai Paling Serius


By: Nandang BUrhanudin
****

Silahkan berkomentar apapun. Namun tulisan ini adalah kesan yang saya tangkap dari ragam peristiwa yang terjadi di Indonesia. Terutama kaitan dengan partai Islam, setelah pudarnya pengaruh MASYUMI di Indonesia. Keseriusan yang saya maksud adalah, keseriusan dalam bekerja dengan menebar cinta kasih dan menjaga harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa perlu mengkritisi parpol lain, saya bisa menangkap bahwa PKS dengan segala kekurangannya, adalah partai dengan dinamika paling "cetar" dan apapun yang dilakukan selalu ditanggapi dengan "terlalu".

Jangan lupakan kasus LHI. Satu-satunya presiden Parpol yang dihukum tragis dan sadis, dengan pasal karet. Pasal TPPU yang anehnya tidak diberlakukan untuk kasus-kasus serupa dengan daya ledak korupsi yang superdahsyat tapi disikapi dengan penyelidikan yang gemulai. Malah pertikaiannya kepentingan lebih mencolok daripada kasus korupsinya itu sendiri. Saya tidak dalam posisi membela LHI. Saya pernah tegaskan, jika salah, hukum seberat mungkin. Tapi jika lalai, bersihkan nama dan rehabilitasi karirnya. Kini LHI menerima hukuman yang "terlalu" dan bumbu-bumbu di luar kasus teramat cetar bukan?

Jangan lupakan juga serangan massif kepada PKS, baik blok kanan, blok kiri, maupun kalangan Liberal dan tentunya para mantan. Tidak ada yang anti nasihat. PKS sudah mendeklarasikan sebagai parpol terbuka. Tentu salah satunya terbuka pada kritik, koreksi, dan masukan pihak luar. Namun sayangnya, pola ukur terhadap PKS masih tetap tak berubah. Tak seperti penjahit, yang selalu objektif mengukur.

Namun di sini letak tantangannya. Nampak dayacetar dan daya jelajah PKS selama 5 tahun lalu,belum dirasa membahana oleh masyarakat. Hingga perjuangan selama 5 tahun, masih tersisihkan oleh sumbangan Rp. 50.000, yang dilakukan para pezina, perampok, hingga orang yang berpaham sesat sekalipun. Kini 7 % suara adalah bukti, PKS masih diminati. Tinggal masalahnya adalah, serius menata kembali pola komunikasi -seperti yang dilakukan Presiden PKS- dengan beragam ormas, suku, agama, dan tentunya aparat negara harus dikendepankan atas prinsip: husnul jiwaar (tetangga yang baik), husnushshubhah (perkawanan yang baik), dan husnunniyah (niat baik). Jika pada akhirnya nasibnya seperti IM di Mesir, tinggal mengatakan, "Hasbunallahu waNi'mal Wakiil Ni'mal Maulaa wa Ni'man Nashiir." DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment