Jokowi = AS-Sisi
Melihat strategi kampanye Jokowi, sangat mirip dengan As-Sisi. Hanya beda model saja. As-Sisi berawal dari kudeta terhadap pemerintahan sah. Jokowi merangkak dari sosok antah berantah, menjadi sosok yang bisa memberi jatah. Jatah apa saja.
Kemiripan kedua tokoh tersebut adalah;
1. Tentu sama-sama dibackup pengusaha yang berbasis Kristiani-Yahudi. As-Sisi berbasis Saudi-Emirat Arab. Jokowi berbasis China-Singapore.
2. Pengusaha adalah pengusaha bermasalah. Jokwo didukung pengemplang pajak plus eks penggarong uang BLBI 640 Triliyun lebih (sampai saya bingung berapa angka nolnya). Jika dengan kurs dollar saat ini, bisa 3 x lipatnya. Sedangkan As-Sisi didukung pengusaha pengemplang pajak dan bisnisman judi+esek-esek.
3. Terjadi perkawinan massal dengan pemilik media massa (koran-TV-radio). Jokowo berkawin dengan Surya Paloh (MetroTV). As-Sisi tentu menguasai semua media, bahkan nilai iklan yang diterima media disumbangkan untuk kampanye sang Jenderal.
4. AS-Barat kompak merestui bahkan ikut serta membackup dari segi strategi kampanye.
5. Jokowi yang baru menjabat Gubernur DKI, bisa-bisanya menyerang sosok se-level President DR. Mursi.
6. As-Sisi ditampilkan seorang yang sholeh, istrinya mengenakan cadar, dan ia adalah Panglima militer pertama yang rajin shalat. Jokowi pun sama. Pencitraan terus dilakukan. Bahkan Jokowi seorang haji. Namun sisi-sisi hubungan intensif dengan Israel dan Yahudi ditutupi.
7. Ehud Barak, mantan PM dan Panglima Israel yang bertanggungjawab pada operasi pembantaian Shabra dan Shatila, menyerukan Barack Obama untuk mendukung As-Sisi. Nah anehnya, pihak Israel pun memberikan dukungan secara terang-terangan kepada Jokowi. Padahal Indonesia-Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.
8. Rakyat Mesir hingga kini belum mendapat jawaban, siapa ayah dari Jenderal As-Sisi. Sebagaimana rakyat Indonesia belum mendapatkan jawaban, siapa ayah dari Jokowi. Di Mesir, syarat "bapak" harus orang Mesir asli adalah syarat mutlak kewarganegaraan. Namun nampaknya, hal ini sama-sama dibiarkan mengambang.
9. As-Sisi didukung oleh ormas Islam anti-Ikhwan (HT-Salafy Saudi). Jokowi pun sama, berusaha meraih simpatik dan dukungan dari NU. Diprediksi, warga NU sudah semakin "cair" dan tidak mudah terseret pantomim- politik dari Cak Imin. Tapi Jokowi nanti diprediksi mendapat keuntungan dari seruang Golput di kalangan ormas Islam yang juga sama-sama diserukan HT-Salafy.
10. Nampaknya, As-Sisi sudah haqqul yaqin dirinya akan menjadi Presiden. Sebagaimana Jokowi 100 % yakin dirinya terpilih. Namun kembali lagi, jika pun keduanya menjadi Presiden, diyakini 100 % juga tidak akan sukses membawa Mesir dan Indonesia keluar dari krisis. Jangankan sukses, bangkit saja sangat susah.
Silahkan. Berdebat dengan santun. Komen-komen yang tak patut hanya mencerminkan watak yang komen.
https://www.facebook.com/suasanajiwa
0 komentar:
Post a Comment