Hasil Pemilu: PKS Dimuliakan, Liberali Dinistakan
Oleh Jefri Hidayat
Pasca tertangkapnya Lutfhi Hasan Ishaq awal 2013 lalu, hampir keseluruhan media tanah air mengarahkan moncong kamera dan tintanya pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Siang malam, pagi sore dan tak kenal waktu PKS jadi sasaran tembak. Tidak hanya mempublikasi kasus hukum LHI, tapi media juga menyorot kehidupan pribadi tersangka. Istrinya, keluarganya dan segala pernak-pernik yang berhubungan dengan LHI (PKS) dikupas habis. Kaum-kaum liberal tertawa riang. Kaum-kaum yang tidak senang tumbuh dan berkembangnya Islam di Indonesia berjingkrakan.
Lembaga survey dan konsultan politik ikut andil menambah penderitaan partai dakwah itu. Termasuk juga para pengamat politik yang hanya jualan kecap juga menikmati hancurnya PKS. Pengamat yang hanya wara-wiri di TV berkomentar seolah-olah PKS tamat. PKS berada di titik nadir. PKS habis.
Tapi dari hasil Quick Counte pemilu serangan, penggiringan opini dan hantaman awak media tidak membuahkan hasil alias percuma. Menurut riset Kompas PKS memperoleh 6,99 persen suara. http://indonesiasatu.kompas.com/quickcount
hanya turun sepersekian persen dari pemilu 2009, 7,88 persen. http://www.antaranews.com/berita/140511/hasil-perolehan-suara-parpol-pemilu-2009
Prediksi lembaga survey bayaran tentang partai Islam dan PKS tidak terbukti sama-sekali. Begitu juga ocehan para pengamat yang hanya bermodalkan opini yang mereka lihat di layar kaca juga menghasilkan bualan semata. Saya meminta kepada media masa–khusus kepada pengama abal-aal itu jangan diundang lagi. Opini yang mereka dengungkan ternyata salah, sesat dan jika terus diundang akan memperbodoh publik.
Pasca Quick Count kita tidak mendengar lagi suara gembong-gembong Jaringan Islam Liberal (JIL) seperti Ulil Abshar Abdalla dan Zuhairi Misrawi. Yang sebelumnya sering berkomentar pedas bahkan di acount twitter, Zuhairi menyebut kaum Islamis akan dinistakan oleh kaum mereka (kaum liberal).
“@zuhairimisrawi: kaum Islamis di negeri ini patut bersyukur, karena kita tidak akan membunuh mereka. Di Mesir, mereka dibunuh dan dinistakan #BhinekaTunggalIka.
Statement Zuhairi itu bertolak belakang dengan hasil pemilu. Bukannya Islamis yang dinistakan dan dibunuh tapi Zuhairi sendiri. Kenapa demikian, suara dedengkot JIL ini anjlok dan gagal ke Senayan. Yang lebih menyedihkan perolehan suara Zuhairi hanya sekelas Caleg abal-abal. Padahal Zuhairi bertarung di kampung dia sendiri.
Hasil pemilu juga dapat diasumsikan bahwa Zuhairi sebenarnya tidak punya pengikut. Tapi lantaran propaganda media membuat kaum Liberalis itu seolah-olah punya banyak masa.
Dari perolehan suara Zuhairi itu juga dapat diartikan bahwa kerabat pun enggan untuk memiih. http://politik.kompasiana.com/2014/04/26/zuhairi-dan-ulil-gagal-ke-senayan-651785.html
Manusia boleh berencana. Manusia boleh dinistakan seperti yang diungkapkan oleh Zuhairi. Tapi takdir adalah kepunyaan Allah. Takdir Allah juga membuat PKS tetap mulia dan JIL dinistakan.
0 komentar:
Post a Comment