Di saat agama Kristen tetap merupakan bagian integral dari sejarah agama Inggris, agama Islam telah menjadi pesaing yang kuat selama beberapa dekade terakhir, dengan jumlah pemeluk yang bertambah ribuan jumlahnya dari tahun ke tahun.
"Saat kebebasan pribadi, terlebih - seksualisasi dan liberalisme moral telah mengambil alih dan memecah pedoman moral warga Inggris, lebih banyak orang menemukan pelipur lara dalam agama Islam yang penuh kasih," ujar Annie Simpson, yang memegang gelar Phd dalam bidang studi agama komparatif dan filsafat, kepada OnIslam.
"Ketika masyarakat menjadi lebih serba membolehkan atas kebebasan moral bahkan lebih cabul, orang merindukan untuk kembali ke pusat kehidupan mereka di sekitar Tuhan. "Islam menawarkan orang lebih dari sekedar keyakinan pada Tuhan, bagi banyak orang itu menjadi acuan yang ada di atasnya, dan sekitarnya, mereka dapat eksis dan memahami dunia ... Dari kekacauan yang akan timbul," tambahnya.
Menurut data pemerintah, umat muslim Inggris berjumlah sekitar 2,7 % dari populasi pada tahun 2011.
Peralihan seseorang ke agama Islam lebih baik jika dipahami sebagai manifestasi dari keinginan masyarakat untuk memperoleh bimbingan rohani.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Faith Matters pada tahun 2011, organisasi ini menemukan bahwa, "Perpindahan agama tidak mewakili pendapat artikel kelima yang menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk merusak cara hidup Barat. Ini adalah sekelompok orang normal yang bersatu dalam kepatuhan mereka untuk agama yang mereka, untuk sebagian besar dari mereka , dan melihatnya sebagai jalan yang sempurna dan sesuai dengan kehidupan Barat."
Di Brighton misalnya (East Sussex), Masjid Al Madinah telah menambah dua lantai tambahan dari bangunan aslinya, serta mengatur rotasi shalat Jum’at ganda, dimana jamaah diberi kemungkinan untuk menghadiri shalat Jum’at awal atau shalat Jum’at waktu berikutnya.
Perluasan masjid adalah perwujudan dari pertumbuhan besar dalam jumlah umat Islam selama dekade terakhir, setelah penduduk Muslim Brighton meningkat lebih dari empat kali lipat.
Hussein Ali Al Bogheti, seorang sarjana Islam dari Yaman, yang datang kembali ke Inggris pada akhir 1990-an menjelaskan bahwa Islam memiliki aturan yang jelas, integritas pesan dan kejelasan ajarannya membuatnya paling menarik bagi kaum Inggris yang tidak lagi muda.
"Islam menawarkan jawaban dan penghiburan. Kebenaran adalah suatu hal yang kuat, bergema dalam jiwa seseorang dan mengubah pikiran," katanya kepada OnIslam.
"Bertambahnya pemeluk agama Islam selalu menjadi kekuatan pendorong Islam dalam arti bahwa cahaya akan terus mengatasi bayang-bayang. Sementara kebohongan dan penipuan dapat menemukan berbagai bentuk, kebenaran hanya milik Allah SWT."(onislam)
0 komentar:
Post a Comment