Mensingkapi Caleg Terindikasi Syiah, PKS Sulut Cantik Memainkan Perannya


Sigap, kata ini menjadi hal yang cocok disematkan kepada DPW PKS Sulawesi Utara (Sulut) yang langsung memanggil Asri Rasjid terkait dengan isu dalam beberapa informasi di Media Sosial, bahwa ia merupakan caleg PKS yang terindikasi Syiah.

Menarik sekali cara cepat yang dilakukan oleh DPW PKS Sulut, karena menindaklanjuti dengan cepat mengenai laporan bahwa ada caleg DPRD PKS disana yang terindikasi Syiah. Isu berkembang sekitar hari Senin (24/2), tetapi DPW PKS Sulut langsung memanggil Asri Rasjid pada hari Selasa (25/2).

Tentu cara PKS di Sulut menangani masalah yang memang dianggap penting dalam masalah mengenai aqidah patut untuk diapresiasi. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk klarifikasi dan menampik isu negatif yang diarahkan pada PKS.

Isu Syiah yang jelas dinyatakan sesat oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), jelas isu yang sangat sensitif umat Islam. Apalagi dihembuskan kepada partai Islam, PKS. Tentu menjadi sebuah blackcampaign bagi 'haters' dan rival PKS yang sangat menguntungkan.

Tetapi sebelum isu itu berhembus kencang. Asri Rasjid langsung mengonfirmasi bahwa ia bukan bagian dari Syiah.

Setelah membuat pernyataan, bahwa ia bukan Syiah. Muncul kembali berbagai isu dengan screenshoot facebook dan twitter atau youtube untuk menguatkan bukti bahwa Asri Rasjid mengaku sebagai Syiah.

Bisa jadi itu bukti mengenai siapa Asri Rasjid, ia syiah atau ia bukan syiah!

Tetapi, bisa jadi juga Asri Rasjid sebenarnya tidak mengetahui atau tidak paham mengenai Syiah itu sendiri. Karena banyak sekali umat Islam yang juga tidak paham mengenai Syiah. Syiah dianggap hanya sebuah perbedaan madzhab, dan bukan gerakan sesat yang menyimpang dalam Islam.

Baru setelah Asri Rasjid dipanggil oleh DPW PKS Sulut, dan diberi pemahaman. Akhirnya ia sadar dan paham mengenai apa itu Syiah, sehingga ia menyadari dan kembali kejalan Dien Islam yang benar. Hingga akhirnya memberi pernyataan, bahwa ia bukan bagian dari Syiah. Karena memang ia bukan bagian dari Syiah, hanya orang yang keliru dalam memandang pemahaman Syiah yang ia anggap sama dengan Islam bermadzab yang lain.

Lalu nanti jika Asri Rasjid, benar-benar Syiah yang sedang ber-Taqiyah (berbohong). Sudah jelas itu bukan urusan manusia, tetapi urusan mahluk dengan Allah Azzawajallah. Karena Asri sudah bersumpah bahwa ia bukan seorang Syiah.

Jangan sampai kita menghukumi Imam Syafi'i seorang Syiah hanya karena Syairnya:
"Jika benar Syi’ah Rafidhah itu adalah cinta keluarga Muhammad, maka hendaklah jin dan manusia bersaksi bahwa aku adalah orang Syi’ah Rafidhoh."

Bagaimana kebencian Imam Syafi'i kepada Syiah sudah jelas. Tetapi Imam Syafi'i ingin mendudukkan kebenaran, bahwa seorang muslim juga harus cinta kepada keluarga nabi Muhammad SAW.

Jadi, para haters PKS tidak akan pernah puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh kader PKS. Dan mereka akan terus mencari cara agar PKS dicitrakan dengan sejelek-jelek partai.

Haters tidak pernah berfikir kedepan, ketika pemerintahan dikuasai sekuler atau liberal, karena memang mereka adalah orang yang opportunis. Disaat perjuangan reformasi, dulu kita tidak akan menemui mereka ikut berlaga. Tetapi ketika sudah menikmati era kebebasan, mereka mencoba untuk menjatuhkan partai produk reformasi yang juga tokoh-tokoh mahasiswanya juga termasuk pahlawan reformasi.

Mereka mencoba meredam perjuangan PKS dengan berbagai cara, tetapi mereka tidak akan pernah meredam perjuangan kaum sekuler dan liberal atau bahkan kaum Syiah sendiri yang sedang mencoba masuk parlemen. Karena tujuan mereka bukan itu, tujuan mereka satu. Menjatuhkan PKS!

Tanyakan kepada mereka, apakah akan selesai jika PKS memecat Asri Rasjid? Apakah mereka tidak akan menjadi haters PKS lagi? Apakah mereka akan memilih PKS? Bisa jadi membuat jawabannya saja akan membuat bimbang dan menambah pusing mereka untuk menjawabnya.
Padahal yang menjadi aneh, usil dan jahil. Asri Rasjid mendaftarkan caleg DPRD Provinsi, yang tentu hanya berada di daerah pemilihan Bitung-Minahasa Utara. Dan ia bukan anggaota DPR-RI yang nantinya akan berjuang di kancah nasional.

Tetapi lihat yang memprotes, adalah orang-orang yang jauh dari Dapil Asri Rasjid. Orang-orang yang memprotes Asri Rasjid kebanyakan bermukim di Jakarta, atau paling tidak di Pulau Jawa dan sekitarnya. Yang tentu tidak ada hubungannya dengan Dapil Asri Rasjid. Lalu apa hubungannya? Masalah apa yang terjadi bagi mereka jika Asri Rasjid jadi anggota dewan?
Asri Rasjid juga belum tentu akan menjadi anggota dewan, tetapi sudah digembosi dulu suaranya oleh orang yang jauh dari Daerah pemilihannya. Inikan sangat aneh?

Jika dibahas lebih lanjut, mestinya yang menjadi tertuduh bukan PKS. Akan tetapi PKS korban dari penipuan seorang caleg jika sewaktu-waktu Asri Rasjid memang mengaku Syiah. Karena melihat begitu seriusnya PKS dengan langsung memanggil yang bersangkutan, merupakan sebuah upaya keseriusan PKS dalam mengusung caleg yang memang ber-aqidah Islam yang jelas, bukan aliran sempalan. Mestinya ini harusnya diklarifikasi dulu sebelum ada pemberitaan di media, jika itu memang benar-benar media Islam. Tetapi lihat judul-judul berita di media Islam Abal-abal, serasa memojokkan PKS sebelum ada tabayyun/klarifikasi.

- Setelah Pendeta Kristen, PKS Kepergok Calonkan Syiah ABI

- PKS Partai Terbuka: Caleg Syiah 'Yes', Caleg Usung Syariat Islam 'No'

Dari judulnya saja sudah terlintas kebencian media Islam abal-abal tersebut kepada PKS, karena yang menjadi terdakwa malah PKS-nya. Padahal bukti sudah menunjukkan bahwa PKS tidak tahu-menahu mengenai Syiah atau bukan Asri Rasjid sebelumnya.
Bahkan judul kedua malah menfitnah PKS, kapan PKS menolak caleg yang mengusung Syariat Islam? Ini jelas sangat tendesius dalam upaya menjatuhkan citra PKS. Banyak sekali media Islam abal-abal yang memang mencoba merusak persatuan umat Islam. Karena itu kita umat Islam harus sangat berhati-hati. Kalau bisa boikot media tersebut karena jelas melakukan upaya untuk memecahkan persatuan umat Islam.

Sepertinya memang ada upaya yang kuat sekelompok orang yang mencoba untuk mencari-cari kesalahan PKS, dan mencoba menghancurkan PKS dengan berbagai cara seperti blackcampaign misalnya.

PKS, partai Islam terbesar di Indonesia. Memang akan menganggu bagi segolongan pihak sekuler dan kaum munafiq ketika PKS akan benar-benar berkuasa. Karena itu PKS tidak boleh berkuasa, dan bagaimanapun caranya harus dihancurkan.

Walaupun isu dari daerah yang terpencil sekalipun, harus diangkat dikancah nasional. Biar heboh, lalu orang berbondong-bondong keluar dari PKS. Dan mereka akan senang ketika negeri ini dikuasai kaum liberal atau sekuler, karena tujuan mereka telah terpuaskan. Menghancurkan PKS!

Haters, tidak akan pernah senang ketika PKS berkuasa. Karena pikiran haters akan sakit, ketika PKS berkuasa. Jadi, PKS harus kalah. Bagaimanapun cara dan isu yang menjatuhkan PKS harus diungkap.

Sudah tentu, kader PKS tidak perlu gusar. Karena inilah perjuangan, tidaklah seorang muslim berjuang tetapi ia tak menerima onak duri yang menyakitkan, atau bahkan sandungan batu yang mungkin bisa menjatuhkan jika tidak waspada.

Karena itu, berhati-hatilah dengan haters. Dari tingkat liberal dan sekuler, hingga orang-orang yang bersorban (munafiq) mengaku muslim, lalu berusaha menjatuhkan partai Islam. Akan terus dijumpai.

Karena itu, jangan sekedar bersifat reaktif. Karena kebenaran itu datangnya bisa jauh lebih lama daripada peristiwa yang terjadi.

Kewajiban kita sebagai seorang muslim hanya istiqomah dalam berjuang hanya untuk satu tujuan. Luruskan niat hanya Allah satu tujuan...


Oleh: Abu Jaisy DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: