Pengamat: Era Jokowi Makin Menjamur Isu SARA Sampai Pidato Seruan Pembunuhan Oleh Politisi


Direktur Eksekutif Voxvol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, banyak isu yang mengarah kepada perpecahan sesama anak bangsa di era pemerintahan Jokowi-JK.

Demikian disampaikan Pangi saat menanggapi sikap kader partai politik tertentu yang gampang mengumbar pernyataan politik yang mengarah pada disintegrasi bangsa.

"Di rezim sekarang, makin menjamur SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), makin tak meneduhkan, makin tak menjernihkan, makin bising, yang bisa berpotensi memantik api konflik horizontal," ujar Dosen FISIP UIN Jakarta itu di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Menurutnya, kondisi bangsa hari ini seperti 'musim kemarau' politik yang tak pernah hujan selama 5 bulan.

"Ada gesekan sedikit bisa memantik api konflik. Ini maha berbahaya kalau diteruskan," tandas Pangi.

Dijelaskannya, sejak dahulu bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat mengedepankan dan menghargai perbedaan. Bukan sebaliknya memaksakan atau menyeragamkan kehendak politik.

"Padahal kita saudara sebangsa dan setanah air, kita bangsa yang satu. Dulu kita dikenal bangsa yang toleran dan menjunjung kebhinekaan. Sekarang bagaimana ceritanya ada pidato, kita bunuh dulu sebelum kita dibunuh," sesal dia.

Belakangan ini tercatat ada dua pernyataan yang datang dari kader parpol yang menimbulkan polemik. Pertama, ucapan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyamakan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), sehingga membuat kader partai moncong putih meradang dan melaporkan Arief kepada polisi.

Teranyar, pidato Ketua Fraksi NasDem di DPR Victor Laiskodat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebut Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN adalah partai yang mendukung gerakan intoleran dan khilafah, lantaran menolak Perppu Ormas.[ts/fatur]
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment