Blunder Said Aqil Sebut "FDS Picu Radikalisme", Sekolah-Sekolah NU ini Malah Terapkan Full Day School


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, mengaku khawatir atas rencana kebijakan full day school selama lima hari dalam sepekan. Menurutnya FDS akan melahirkan generasi radikal.

"Karena full day school pulang sore, anak-anak tidak kenal akhlak. Maka saya jamin akan muncul generasi radikal," kata Said Aqil  di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2017 malam seperti dilansir oleh Viva.co.id

Tudingan Said Aqil ini dinilai menampar muka sendiri. Karena ternyata di antara sekolah yang sudah lama menerapkan Full Day School adalah sekolah NU, salah satunya SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng Jombang.

Lantas apakah SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng Jombang memunculkan generasi radikal?

Di wilayah Jawa Timur lainnya ada MINU Islamiyah yang berdiri di bawah naungan LP.

Ma’arif NU Sidoarjo dan Departemen Agama. Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Islamiyah menerapkan Sistem Pembelajaran full day school yang dikuatkan dengan pembelajaran Al-Qur’an metode qiraati. Sistem ini dilauncing sejak tahun 2007.

Di Kota Blitar ada juga sekolah yang sudah menerapkan full day school. Yakni SD Islam (SDI) Kota Blitar. Di Kota Lamongan ada MI Maarif NU Sunan Drajat. Sekolah ini juga berada di bawah naungan LP. Ma’arif. Sedangkan di Kota Banyuwangi ada SMA Full Day Sunan Ampel Banyuwangi. Dengan menerapkan konsep full day school, sekolah-sekolah tersebut berhasil menjadi sekolah unggulan.

Publik masih ingat dahulu Ketua PBNU Said Aqil juga menuduh kampus-kampus terutama Salman ITB sebagai tempat tumbuh suburnya Radikalisme. Sebelum akhirnya diralat, mengaku khilaf dan meminta maaf. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment