Bardawel: Tembok Israel di Jalur Gaza Pesan Untuk Warga Yahudi


Anggota Biro Politik Hamas di Gaza, Shalah Bardawil mengatakan, tindakan Israel penjajah di perbatasan Jalur Gaza termasuk membangun tembok keamanan dengan biaya besar merupakan pesan kosong bagi warganya sendiri. Justru hal itu menunjukkan kecerdasan pejuang perlawanan Palestina yang mampu mematahkan system keamanan Israel.

Dalam keterangan khususnya kepada Pusat Informasi Palestina kemarin Kamis, Bardawil menilai, anggaran biaya pemerintah Israel yang sangat tinggi dalam membangun tembok bawah tanah di perbatasan Jalur Gaza adalah usaha meyakinkan public Israel agar mau membayar pajak demi keamanan mereka.

Ia menandaskan, pembangunan tembok keamanan merupakan pesan kosong bagi public zionis. Tentara Israel seakan ingin menegaskan mereka mampu menggertak kelompok perlawanan dan menjaga warga Israel. Namun Bardawil menampik tindakan Israel ini memancing perang kecuali hanya ingin menciptakan perimbangan pertarungan dengan pejuang perlawanan.

Seperti dikutip koran Yediot Aharonot Israel, tembok Israel itu sudah mulai dibangun Israel di perbatasan Jalur Gaza bagian timur ke kedalaman tanah beberapa meter dan ke atas enam meter. Diperkirakan pembangunannya menelan biaya 4 milyat Shekel dengan dibekali perangkat yang menghubungan dengan ruang control militer dan system persenjataan otomatis.

Proses pembangunan tembok ini dibantu oleh alat penggali dari Jerman yang bisa menembus hingga kedalaman puluhan meter.

Bardawil menegaskan, prosedur keamanan Israel ini selalu ingin mengembangkan sehingga menjadi kekuatan penguasa di kawasan. Namun kelompok perlawanan Palestina dengan kecerdasannya akan mampu mematahkan prosedur keamanan Israel dan mereka tetap bertahan dengan berbagai cara. (at/pip)


 https://melayu.palinfo.com/5487
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment