Ngeri, Massa Radikal Bawa Golok Hadang Fahri Hamzah


Ribuan massa mengepung Bandara Sam Ratulangi Manado Sulawesi Utara (Sulut) sejak Sabtu pagi (13/5/2017). Mereka menghadang Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Beberapa pendemo membawa senjata tajam jenis golok. Mereka tidak rela Fahri Hamzah menginjakkan kaki di Tanah Minahasa.

Namun upaya pendemo menghadang Fahri Hamzah gagal total. Politisi PKS itu berhasil lolos dari kepungan massa di Bandara Sam Ratulangi. Ia keluar dari bandara melalui jalan belakang.

Fahri Hamzah dijemput Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw di bandara. Fahri lantas dibawa ke Kantor Gubernur Sulut untuk menjadi pembicara diskusi publik yang dihadiri sejumlah pejabat Pemrov Sulut

Di depan para pejabat pemerintah Sulut, Fahri berbicara tentang pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama.

Menurut Fahri, agama adalah hal yang disatukan oleh pendiri bangsa sejak awal kemerdekaan. Karena itu perlu dijaga. Indonesia seharusnya bisa menjadi jawaban atas konflik yang ada di dunia luar.

“Dunia ini tidak stabil. Dan bangsa Indonesia tidak boleh jadi tidak stabil,” tegas Fahri, seperti dilansir Manado Post (Grup Jawa Pos/pojoksatu).

Sosial media menjadi pemicu yang jadi ujian bangsa saat ini. Padahal, agama yang punya otoritasnya masing-masing tidak boleh dicampur-adukkan.

“Kalau uztad bicara dalam masjid, pendeta bicara di dalam gereja, kan dia bicara tentang wilayah privat. Tapi begitu mulai di upload. Ruang privatnya terbuka,” ungkapnya.

Saat Fahri menyampaikan pidato, ribuan massa memadati halaman depan Kantor Gubernur Sulut. Kali ini, massa tak ingin Fahri lolos untuk kedua kalinya.

Sekitar pukul 16.00, situasi di luar Kantor Gubernur mulai memanas. Massa merangsek masuk ke halam gedung. Namun upaya massa dihalangi aparat, sehingga kericuhan tak terelakkan.

Aparat terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang memaksa masuk ke dalam Kantor Gubernur. Tembakan gas air mata dibalas dengan lemparan batu. Beberapa anggota polisi terkena lemparan.

Saat Fahri menyampaikan pidato, ribuan massa memadati halaman depan Kantor Gubernur Sulut. Kali ini, massa tak ingin Fahri lolos untuk kedua kalinya.

Sekitar pukul 16.00, situasi di luar Kantor Gubernur mulai memanas. Massa merangsek masuk ke halam gedung. Namun upaya massa dihalangi aparat, sehingga kericuhan tak terelakkan.
Aparat terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang memaksa masuk ke dalam Kantor Gubernur. Tembakan gas air mata dibalas dengan lemparan batu. Beberapa anggota polisi terkena lemparan.

Upaya pendemo yang tak bisa menggagalkan kedatangan Fahri Hamzah dicerca netizen. Mereka membanding-bandingkan aksi itu dengan aksi massa di Kalimantan Barat yang berhasil memulangkan Ketua DPP FPI, Ustadz Sobri Lubis beberapa waktu lalu.

“Percuma hanya jago di medsos. Kalah sama Kalimantan barat yg berhasil pulangkan FPI dan tidak sempat keluar bandara so naik pesawat balik ke Jawa. Suku Dayak Kalimantan barat keras, kita hanya jago di medsos,” komentar Chris Tambuwun. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment