by @Benni_Hidayat
Tak usah heran melihat kenapa Media Katholik Kompas Gramedia Group, beserta seluruh media dan anak perusahaannya
termasuk Tribunnews dalam pemberitaannya selalu mendukung dan memuji-muji Ahok. Mereka bagaikan media "humasnya" Ahok.
Ini tidak aneh karena memang sudah ada "deal-deal" rahasia diantara kedua pihak penyembah Yesus ini..
Jakob Oetama, Boss Kompas itu kita tau adalah Tokoh Katholik Indonesia yg sudah sepuh. Sedangkqn Ahok adalah umat Kristen Protestan yg taat.
Walaupun ada banyak perbedaan dalam konsep agama dan ritual Katholik dan Protestan...
Namun keduanya disatukan dalam Keimanan kepada Yesus Kristus dan dogma ketuhanan Trinitas ciptaan Paulus.
Jadi BETAPA BODOHNYA kalau ada orang Islam yang berucap, "kalau mau berpolitik jangan bawa-bawa sentimen agama",
krn di saat yg sama orang2 Kristen, Katolik & berbagai alirannya bisa pd kompak mndukung Ahok JUSTRU krn mereka motivasi agama (kekristenan)
Mereka orang-orang Kristen terutama kalangan Gereja beramai-ramai sangat bersemangat dan bersatupadu mendukung Ahok,
JUSTRU karena sentimen Kristiani mereka
bangkit karena ingin memenangkan "Anak Tuhan" menjadi DKI 1.
U Islam ole mrk dsuruh jgn bw2 agama tp mrk sndiri jstru mmakai sntimen agama utk mngajak kalangan Gereja & seluruh U Kristiani mmilih Ahok!
Ahok datang dan terjun ke dunia politik bukan dengan tangan hampa. Berbekal semangat solidaritas tinggi antara sesama etnis k*fir mata sipit
Ahok selalu mendapat dukungan dana
yang melimpah dari cukong-cukong sebangsanya.
Sementara Kompas memback-up dengan berbagai pemberitaan yang selalu berisi propaganda
betapa bagus dan tegasnya Ahok memimpin DKI plus berbagai puja puji lainnya, mengagungkan nama Ahok.
Bahkan banjir dan macet yang masih melanda DKI sampai detik ini tak menghalangi Kompas dalam mengemas berita propaganda
yang tujuannya adalah untuk terus mengkatrol popularitas Ahok.
Keberhasilan pihak sekuler dan anti-Islam mendudukan Ahok sebagai DKI 1 bukanlah sasaran terakhir mereka
Disinyalir mereka sedang berusaha terus menggalang opini dan kekuatan untuk menjadikan Ahok sebagai RI 1 Pilpres 2019 nanti!
Sasaran kampanye mereka selain saudara-saudara seiman mereka, adalah umat Islam kalangan bawah
Yang pemahaman agama, imannya dan politiknya masih rendah,
sehingga mudah terpengaruh dogma-dogma mereka.
Memang umumnya orang akan berpikiran mana mungkin Ahok bisa menjadi RI 1? Di Jakarta saja dia tidak disukai oleh mayoritas warga DKI.
Namun Ahok bisa menjadi besar karena kucuran dana dari Aseng dan dukungan politik yang kuat dari rezim Jokowi dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Kolaborasi busuk Protestan-Katholik oleh Ahok-Jakob ini adalah pelajaran sangat berharga bagi umat Islam
yang senang membesar-besarkan perbedaan antara NU vs Muhammadiyah dan semacamnya.
Kalian umat Islam senang berdebat dan berkelahi antara sesamanya. Tahlil saja diributin, ziarah kubur saja dipermasalahkan padahal yang melakukannya punya dalil yang kuat, jadi sebaiknya saling menghormati baik yang melakukan ataupun tidak.
Krn disaat yg sama brbagai aliran Kristen, wlpun berbeda2 namun demi tujuan politik & agama mrk bisa melupakan sgl prbedaan mrk bisa bersatu
seperti yang telah ditunjukkan oleh Ahok dan Jakob Oetama ini. Tujuan konspirasi jahat dan busuk ini adalah meraih kekuasaan,
mengalahkan kekuatan politik Islam,
menyebarkan kekristenan dan pemikiran liberal.
Tkoh Kristen Protestan Ahok saat Sowan kpd Tkoh Katolik Indonesia yg skaligus bos Kompas Gramedia Group: Jakop Oetama pic.twitter.com/dfeGzYQpMq
DI XINJIANG CHINA SAUDARA-SAUDARA SEBANGSA AHOK
MENGUMPULKAN PARA IMAM MUSLIM LALU MEMBULLY
DAN MEMAKSA MEREKA BERJOGED DI ALUN-ALUN KOTA.
REZIM TIPU!
SETELAH PUAS MEMPERMALUKAN PARA ULAMA LALU MEREKA PERINTAHKAN PARA PEMUDA MUSLIM TINGGALKAN SHOLAT DAN JAUHI MASJID!
0 komentar:
Post a Comment