Buka Dialog dengan IM, Arab Saudi Terima Delegasi Partai Al-Islah
Beberapa delegasi Partai Kongregasi Yaman untuk Reformasi atau lebih dikenal dengan Partai Al-Islah (At-Tajammu’ Al-Yamani li Al-Islah) yang berafiliasi dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) dikabarkan telah mengunjungi Kerajaan Arab Saudi. Hal ini dianggap salah satu indikator penting dari perubahan strategi Riyadh dalam berinteraksi dengan kelompok-kelompok islamis di dunia secara umum dan Yaman secara khusus.
Kabar ini disampaikan seorang sumber yang identitasnya tidak mau diungkap kepada The New Khalij. Kunjungan delegasi Partai Al-Islah itu dilaksanakan pada minggu lalu. Mereka bertemu dengan sejumlah pejabat Saudi untuk bertukar pandangan tentang situasi terkini di Yaman menyusul pengumuman pemberontak Syiah Houthi, yang juga dikenal dengan kelompok Ansarullah, yang membubarkan parlemen.
Pihak Saudi dan Partai Al-Islah sepakat mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kudeta terhadap pemerintah yang sah di negara itu.
Untuk diketahui, Pemerintah Arab Saudi secara resmi menyatakan Jamaah Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada Maret 2014 silam. Beberapa pengamat menilai, perkembangan regional di Yaman dan Irak serta pergantian puncak kepemimpinan di Kerajaan Arab Saudi dari Raja Abdullah ke Raja Salman tidak menutup kemungkinan bagi Saudi membuat kebijakan baru untuk Ikhwanul Muslimin dan organisasi politik Islam lainnya.
Lebih lanjut, sumber The New Khalij menambahkan, Riyadh telah memutuskan untuk menjalin hubungan kembali dengan Partai Al-Islah yang dipimpin oleh Muhammad bin Abdullah Al-Yadumi itu setelah kehilangan semua sekutunya di Sanaa. Hal ini terjadi ketika mantan Presiden Ali Abdullah Saleh bekerja sama dengan Syiah Houthi melakukan kudeta terhadap Presiden Abdu Rabbuh Manshur Al-Hadi dan kalahnya salah seorang pendiri Partai Al-Islah Mayor Jenderal Ali Muhsin Al-Ahmar, yang kemudian melarikan diri ke Arab Saudi.
Saat ini, Kerajaan Arab Saudi berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan suku-suku yang ada di Yaman guna menghentikan dominasi Syiah Houthi yang didukung penuh oleh Iran.
0 komentar:
Post a Comment