Antara 'Kudeta Abraham' dan 'Kesaktian' Jubir Johan


 by @Fahrihamzah

Menarik membaca tanggapan soal ‪#‎KudetaAbraham‬ oleh ‪#‎JubirJohan‬ ya...

PERLU DIKETAHUI BAHWA ‪#‎Johan‬ orang tua di KPK....lebih senior dari yg lain...

Itu sebabnya dia #Johan nampak paling matang...paling tenang dan paling berdarah dingin.

Tentu itu bagus buat KPK sebab dengan itu KPK nampak "terkelola"..itulah jasa #Johan.

Sesuatu apabila sudah dikatakan oleh #Johan sepertinya semua sudah beres...media mengangguk-angguk.

Dari semua wajah yg paling populer hari ini selain wajah SBY maka saya menduga wajah #Johan juga TOP

Sekali lagi #Johan membuat KPK nampak mantap.

Tapi, bagaimana kalau di balik wajah tenang itulah KPK menyimpan masalah?

Reaksi seperti ini bukan yang pertama terjadi. Bayangkan soal status SCF yg sdh disebut tersangka ‪#‎CENTURY‬ oleh ‪#‎abraham‬ tahun lalu.

Tiba2 seperti meralat sang ketua #johan mengatakan belum tersangka karena ybs sedang sakit.

Padahal sebagai orang yg mengerti kasus ini, mungkin saja KPK menetapkan status tersangka seseorang tanpa pernah diperiksa.

Bukankah KPK mentersagka Nazar, LHI dan sederet nama lainnya tanpa pernah diperiksa?

Tapi, kenapa #abraham yang akhirnya mengalah dan #johan benar?

Artinya #johan lebih memiliki kepercayaan diri dan terintegrasi dengan kekuatan inti KPK.

Sementara #abraham nampaknya tidak mengakar dan lama2 makin nampak lonely.

Saya tentu tidak tahu persis jawabannya, kenapa #johan kuat sekali.

Jangan lupa, #johan adalah sarjana teknik lulusan TEMPO karena itu sebetulnya dia bukan orang Hukum.

Nalar PR #johan banyak dibentuk oleh karir jurnalis investigatif tinimbang bahasa hukum yg pasti.

Dan sekali lagi, #johan sukses membuat KPK tdk pernah nampak kehabisan bahan, enak ditonton dan perlu.

Padahal, #johan sendiri secara etika pernah diadili di dalam KPK karena berjumpa anas dan nazar di rumahnya.

Dan itu membuat #johan gagal mencalonkan diri sebagai calon pimpinan KPK periode abraham.

Panitia seleksi menggugurkan pencalonan #johan karena dianggap ada masalah etika.

Tapi kenapa dipertahankan menjadi jurubicara dan PR? Bukankah seharusnya soal etikanya tidak hilang?

Apalagi kalau dibaca UU 30/2002 TTG KPK Sebetulnya bertemu dgn pihak yg berperkara di KPK bukan sekedar masalah etika.

Tapi kenapa #johan begitu kuat? Pertanyaan saya ini belum terjawab dan tidak mudah .

Apalagi melihat sikap #johan yg sering lebih mewakili bahkan dibanding pimpinan KPK.

Sebagai contoh Sekarang kita kembali saja soal skandal sprindik dan #KudetaAbraham

Saya sudah twit beberapa hari yg lalu bahwa pembocoran dokumen ‪#‎sprindik‬ adalah kriminal.

Dan karena kepentingan menjaga nama baik KPK maka pimpinan membentuk komite etik.

Meski itu saya anggap lucu karena seperti jeruk makan jeruk, tetapi #johan seperti para die hard KPK lainnya anggap itu remeh.

Menurut mereka dokumen bocor itu bukan #sprindik dan tdk perlu dipersoalkan...apalagi dilapor polisi.

Lebih aneh lagi, polisi juga tdk berani mengusut kasus ini. Kubu Anas sdh melapor tapi tdk digubris.

Waktu saya ke rumah anas beberapa pekan lalu, mereka mengeluhkan ini...polisi takut rupanya.

Tapi, ketua KPK kini mengeluh secara terbuka..dan #johan meremehkannya.

Apa makna dua sikap di dalam KPK ini dan mana yang merupakan keadaan sebenarnya?

Dugaan saya, #abraham mengeluh karena pasti dia merasa tersudutkan...oleh siapa?

Kalau oleh orang dalam maka pasti ini akan merusak nama KPK selain kalau tuduhan itu berhasil dialamatkan ke #abraham.

Kalau #abraham kena, maka sukses sebuah percobaan #KudetaAbraham seperti yg dia sinyalir.

Dan lihat respon #johan pasti dia akan katakan bahwa KPK DISERANG. CURRUPTOR FIGHT BACK DLL.

sehingga, tugas jubir adalah melemparkan semua kasus didalam KPK sebagai serangan luar kepada KPK.

Tapi, masalahnya kenapa ada pembocoran #sprindik, kenapa #abraham merasa diserang dan ini permainan siapa?

Untuk menutup kebingungan kita. Ijikan saya mengingatkan kembali beberapa peristiwa antara pimpinan KPK.

Zaman RUKI (KPK jilid I) amin sinaryadi (salah satu pimpinan) menyadap RUKI dlm kasus bulog..

Zaman ANTASARI (KPK jilid II) menyuruh chandra menyadap nasruddin dan rani (pacar antasari)..tanpa perkara..

Zaman Abraham (KPK jilid III) Abraham mensinyalir ada kudeta terhadap dirinya via kasus #sprindik. ..

Belum lagi kasus2 lain soal aktifitas KPK menyadap lembaga kepolisian dan kejaksaan dlm peristiwa #cecakbuaya..

Dan semua ini adalah peristiwa internal murni. Tetapi selalu saja dianggap ini serangan luar pada KPK..

Dengan catatan ini sy menganggap KPK PR-nya canggih...dan #johan salah satu aktor terbaiknya...

Tentu ada yg tidak terjawab yaitu soal apakah #johan hanya seorang JUBIR dan PR?

Dan tentunya kenapa #abraham merasa terancam padahal kasus #sprindik masalah internal...

Siapakah di dalam KPK yg memiliki kekuatan mengancam selain #abraham?

Ataukah #johan yg sangat kuat itu ditopang oleh kekuatan lain? Hanya Allah SWT DAN #johan yg tahu...

*https://twitter.com/Fahrihamzah
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment