Gaza Akan Bangun Pelabuhan dan Bandara Tanpa Perlu Izin Siapapun
Gemuruh takbir ribuan massa menggema di langit Gaza saat anggota senior Biro Siyasah (Politik) Hamas Mahmoud Zahhar berpidato menyambut gencatan senjata antara Mujahidin Gaza dan penjajah Zionis Israel, Selasa malam (26/8).
“Kita sudah memukul telak strategi keamanan nasional Zionis Israel, yang telah mereka rajut selama 66 tahun. Kita telah memukulnya di sasaran yang fatal. Kita telah membuktikan, Hamas lah, bukan dan tidak pernah Zionis Israel, yang memiliki kekuatan untuk bertahan. Kita membuktikannya dengan keberhasilan roket-roket kita menjangkau setiap inci tanah yang dijajah Zionis Israel.”
Mahmoud Zahhar yang sering disebut sebagai salah seorang arsitek pembebasan Gaza dari penjajah pada 2005-2006, menegaskan, “Mereka punya kekuatan militer yang dibantu sistem rudah canggih bikinan Amerika Serikat. Tapi kita punya Hijaratus Sijjil (Batu-batu dari Neraka Sijjil) yang akan menjadikan mereka bagaikan ‘Ashful Ma’kul (Dedaunan yang Digerogoti Ulat).”
Hijaratus Sijjil dan ‘Ashful Ma’kul adalah nama-nama yang ditetapkan oleh Brigade Asy-Syahid ‘Izzuddin Al-Qassam armada militer terkuat di Palestina bagi dua perang terakhir yang mereka hadapi melawan Zionis, November 2012 dan Juli-Agustus 2014.
Dua Tujuan Jangka Pendek
“Sebuah tahapan baru terbentang di hadapan kita,” kata Zahhar sembari menyebut dua tujuan jangka pendek, “Pertama, membangun setiap butir batu dari setiap rumah yang dihancurkan Zionis; kedua, meraih kembali setiap inci tanah Palestina yang dijajah.”
“Masa depan milik kita, bukan mereka,” tegasnya, sambil menambahkan, “Kita akan membangun bandara (bandar udara) dan pelabuhan kita tanpa meminta izin dari siapapun. Kita akan serang pelabuhan dan bandara siapapun mereka yang menyerang pelabuhan dan bandara kita.”
“Biarkan Netanyahu tahu, dan sekarang dia sudah tahu, bahwa membunuh anak-anak yang suci adalah perbuatan yang sangat tercela. Kami akan menang; dan kamu selamanya akan jadi keraknya pecundang.”
Zahhar menegaskan lagi tekad Hamas untuk bebaskan seluruh tawanan Palestina yang masih disekap di sel-sel Zionis, bagaimanapun caranya dan berapapun harganya.
Pemimpin senior Jihad Islam, Muhammad Al-Hindi, “Setiap potong tanah negeri ini milik Palestina dan tidak dibagi kepada siapapun. Kita telah bayar harga yang sangat mahal untuk membalik perimbangan kekuatan, sampai kita meraih kemenangan ini.”
“Kita siap berkhidmat kepada rakyat kita dan anak keturunannya yang telah mengorbankan harta, rumah, dan nyawa-nyawa mereka demi tanah suci Palestina. Kita berkumpul di sini hari ini untuk memperingatkan siapapun yang bersekongkol menyerang kita bahwa akan tiba gilirannya mereka bayar semua ini.”
Wakil Ketua Majelis Tasyri’ Ahmad Bahar, mengatakan, kemenangan Muqawamah merupakan pertempuran yang dahsyat dalam menumbangkan kesombongan 60 tahun gerombolan penjajah menganggap dirinya tak terkalahkan.
Pemimpin Senior Hamas Musyir Al-Masri mengatakan kepada Aljazeera, “Kemenangan Gaza” bahwa kesepakatan gencatan senjata telah melampaui proposal Mesir yang berjudul “ketenangan untuk ketenangan” (calm for calm).
Kata Masri, Muqawamah punya banyak kartu untuk menekan penjajah, yang paling penting serdadu yang ditawannya. Sampai akhirnya penjajah tunduk pada syarat-syarat yang ditetapkan Hamas.
Sebuah pertukaran tawanan yang bermartabat tinggal menunggu waktu, katanya.
Juru bicara Brigade Asy-Syahid ‘Izzuddin Al-Qassam, Abu ‘Ubaydah, menyatakan dalam twit-nya Rabu dini hari bahwa kemenangan Muqawamah Palestina merupakan ombak yang menghempas penjajah sampai terjengkal.
“Kemenangan Gaza adalah kemenangan atas gerombolan paling zhalim dan paling egois di zaman kita ini.” Abu ‘Ubaydah bersumpah, “Sejarah akan selamanya mencatat Selasa, 26 Agustus 2014.” * (PIC | Sahabat Al-Aqsha)
0 komentar:
Post a Comment