Kemenangan Tak Terbendung
Oleh : Saefuddin Sae
UPAYA BENAMKAN PKS
Kasus hukum yang menjerat presiden PKS LHI di awal tahun 2013 tidak hanya memberikan kesan bahwa PKS partai yang tidak bersih lagi,namun juga memberikan kesan PKS partai koruptor kepada publik. Bahkan demi upaya membonsai PKS agar tidak eksisdan ditinggalkan pemilihnya di 2014, seluruh komponen baik partai politik rivalnya dan dukungan media berita dan opini yang berlebihan elah dihujamkan kepada PKS secara bertubu tubi, walaupun secara hukum kasus ini kelihatan sangat nyata bukan kasus hukum murni, namun berbalut politik.
Persidangan menunjukkan bahwa LHI tidak terlibat dalam kasus korupsi impor daging sapi, karena tidak ada satu alat buktipun terutama dari ketengan saksi yang menyatakan LHI mampu mempengaruhi kota impor, namun LHI dialihkan kasus hukumya pada TPPU. LHI dan PKS telah mengalami pengadilan opini media yang beritanya melampua koridor hukum. Tentu ending dari kasus ini agar PKS padam dan yang sangat berkempentingan terhadap hal ini adalah justru asing melalui para importir dan negara pengekspor yaitu Autralia.
Tumbalnya adalah LHIdan AF, sementara menurut keterangan saksi dan persidangan banyak pihak yang seharusnya diadili dan bertanggungjawab terhadap impor daging sapi yaitu Kementerian Perindustrian dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi serta Kementerian Pertanian bahkan Cikeas juga terlibat penuh. Namun kasus ini hanya dilokalisasi pada LHI dan AF.
Namun, apakah skeanrio mereka sempurna untuk menghabisi PKS melalui kasus hukum atau justru sebaliknya PKS semakin kuat dan solid dalam pergerakan politiknya?
KEKUATAN MASSA TERORGANISIR
Sineas Garin Nughroho melihat ada satu fakta yang tak bisa dipungkiri melihat geliat kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri ratusan ribu massa, Minggu (16/3).
“Sebuah perlawanan diam-diam yang tersusun rapi setelah penurunan citra, menunjukan kekuatan massa terorganisir yang disusun kembali”.
Dalam pandangan Garin, dilema PKS, awalnya dihormati sebagai partai dengan pelayanan masyarakat yang kuat lewat organisasi kuat. Namun setelah berkuasa terlalu cepat berganti dengan politik panen dan kekuasaan, kehilangan citra.
“Maka dulu, meski organisasi berbasis agama tetap dihormati lawan karena pelayanan publiknya yang kuat dan hinga ranting kecil, sekarang harus merenungi ulang lima tahun lalu. Saya waktu itu ngajar di UI sudah mengisyaratkan hal itu,”.
KEKUATAN SOLIDITAS
Kehadiran massa PKS yang membludak di GBK, memperlihatkan secara nyata, bahwa PKS adalah partai kader terbaik di antara beberapa partai peserta Pemilu 2014. Fakta kader terbaik diperlihatkan massa PKS yang memenuhi Selain seluruh tribun yang mencapai 120 ribu kursi, terlihat massa PKS juga memenuhi lapangan tanah merah.
Namun, panitia tetap melarang peserta masuk ke rumput hijau. Sementara di luar stadion, peserta yang tak tertampung di dalam juga terlihat cukup banyak.
Patuhnya kader PKS yang tak menyentuh rumput stadion GBK, memberi sinyal positif, bahwa kaderisasi yang dikerjakan PKS berjalan dengan benar dan lempeng.
Presiden PKS, Anis Matta mampu menghipnotis kader PKS yang memenuhi GBK. “Saya mencium aroma kemenangan. Kita sudah lewati sebuah drama 1 tahun lalu, drama Nabi Yusuf. Ketika dia dimasukkan ke dalam sumur, sekarang kita sudah keluar dari sumur itu,” tukas Anis Matta, dengan istilah lain PKS saat ini fase menuju istana.
HASIL SURVEI YANG MENCENGANGKAN
Patut diwasdai jika PKS menang dalam pemilu 2014 terutama bagi para pembenci dan penghambat eksistensi partai ini ke depan, tidak hanya mereka akan dipermalukan oleh sejarah karena telah membencinya diluar akal sehatnya, namun mereka merupakan bagian dari sejarah yang akan menyesal karena telah bersikap salah dalam memandang PKS.Anis Matta melalui pidatonya di GBK di depan ratusan ribu kader dan simpatisan mengajak untuk berkomitmen merebut suara Jakarta atau menjadi pemenang pemilu 2014. Modal untuk mendapatkan hal tersebut sudah sangat realistis, yaitu semakin masifnya pergerakan kader kader partai.
Hasil survei yang dilangsir oleh http://forum.detik.com/pks-diprediksi-memenangkan-pemilu-2014-t770953p14.html memberikan bukti otentik melalui dunia maya betapa publik tidak bisa dipengaruhi oleh penciptaan opini yang berujung pada semangat kebencian dengan cara cara tidak sehat dan obyektif terhadap PKS.
Hasil survey secara online tentang elaktibilitas Partai Politik yang dilakukan oleh Lembaga Survey Nasional (LSN) menempatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menduduki posisi teratas, dengan perolehan 19,2% disusul PDI Perjuangan 11,6% dan Partai Persatuan Pembangunan 6,2%. (20/7/2013)
Suvey ini dibuka sejak 23 Mei 2013 dan ditutup pada 20 Juli 2013 dengan partisipan sebanyak 1.634 responden.
Adapun materi pertanyaan dari survey tersebut adalah: “Seandaianya hari ini dilakukan pemilu, partai apakah yang anda pilih?”
Selanjutnya detil perolehan masing-masing partai poitik pilihan pemirsa sebagaimana hasil survey tersebut adalah sebagai berikut:
PKS (19,2%), PDIP (11,6%), PPP (6,2%), Gerindra (5,6%), Hanura (5%), PAN (3,5%), PKB (2,9%), Nasdem (1,7%), Demokrat (1,6%) dan Golkar (1,3%)
Sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB) dan PKPI tidak mendapatkan satu suara-pun.Dengan data ini menunjukkan bahwa pertarungan semakin ketat dan seru.Pada akhirnya nanti publik akan menunggu kerja kerja terbaik seluruh partai untuk rakyat saat sudah menduduki legislatif dan eksekutif.
0 komentar:
Post a Comment