KEKERASAN TERBARU DI BANGUI TEWASKAN MILISI KRISTEN
Enam orang warga Kristen, termasuk lima milisi, tewas pada Selasa dalam aksi kekerasan baru di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah (CAR) yang dilanda krisis kemanusiaan.
Warga Muslim di distrik Kilometer 5 mengatakan bahwa milisi Kristen Anti-Balaka menyerang daerah mereka dari tiga arah. "Mereka bertekad untuk menghancurkan masjid lokal di Yambassa sebelum menargetkan pengungsi Muslim yang berlindung di dalam masjid," kata Ousman Abakar, seorang warga Muslim setempat kepada Anadolu Agency.
Abakar mengatakan, empat penyerang tewas oleh pasukan penjaga perdamaian Burundi yang turun campur tangan untuk mencegah kekerasan.
Misi PBB untuk Republik Afrika Tengah (MISCA) belum mengomentari insiden tersebut, En Haberler yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara itu, saksi mata mengatakan seorang mantan komandan senior tentara Afrika Tengah, yang baru datang bergabung dengan milisi Anti-Balaka, mencoba untuk melemparkan granat ke Masjid Ali Babolo. Namun dua pemuda Muslim mencoba menghalaunya dan ketika granat meledak, justeru membunuh mantan komandan sendiri dan melukai dua lainnya.
Ketegangan telah meninggi di Fondo dan Yambassa sejak Jumat lalu, ketika milisi Anti-Balaka menewaskan lima Muslim dan memutilasi mereka.
Secara terpisah, seorang profesor universitas Kristen dibunuh di luar rumahnya Selasa, menurut saksi mata.
Republik Afrika Tengah terperangkap dalam aksi-aksi anarki setahun yang lalu, ketika oposisi bersenjata Seleka menggulingkan Presiden Republik Afrika Tengah, Francois Bozize - seorang Kristen yang naik ke kekuasaan dalam kudeta 2003.
Oposisi bersenjata kemudian memasang Michel Djotodia, seorang Muslim, sebagai presiden sementara, sehingga terus terjadi bentrokan berdarah di saat anggota milisi Kristen anti-Balaka - penduduk mayoritas - membalas dendam dan melebar pada aksi pembantaian terhadap etnis minoritas Muslim.
Kekerasan anti-Muslim telah meningkat sejak Catherine Samba-Panza, seorang Kristen, terpilih sebagai Presiden Sementara pada bulan Januari lalu.
Umat Kristen yang merupakan populasi mayoritas di negara itu, menuduh Muslim mendukung mantan pejuang Seleka yang disalahkan karena menyerang, menjarah harta benda dan melaksanakan eksekusi terhadap keluarga Kristen.
Muslim Republik Afrika Tengah telah berulang kali menuduh pasukan asing penjaga perdamaian telah gagal melucuti para militan Anti-Balaka.
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
klo Kristen yg mati. yg muslim siap2 aja di bully.....
ReplyDelete