Pada Selasa 18/02 Brigade Qa`qa` dan Showa`iq dari daerah Zintan mengultimatum kepada Kongres Nasional Libya untuk menyerahkan kekuasaan dalam tempo 5 jam, sembari mengancam kalau tidak dipenuhi ultimatum ini maka akan dibubarkan dengan kekuatan senjata. Brigade ini berada dibawah komando Kementrian Pertahanan Libya.
Sedangkan Nuri Abu Sahmin ketua Kongres Nasional Libya, menolak dengan keras ancaman ini, dan menganggapnya sebagai kudeta terhadap lembaga Negara, serta memerintahkan panglima tentara untuk mengerahkan pasukan melindungi lembaga Negara dari penyerangan.
Di kota Zilletin sebelah timur Tripoli, para milisi revolusi dari berbagai kota di Libya mengadakan pertemuan dan sepakat untuk melindungi legalitas lembaga negara dan capaian revolusi 2011, dan akan menghadapi pihak –pihak yang menyentuh capaian revolusi dengan kekuatan penuh, mengingatkan kepada brigade Qa`qa` dan Showa`iq bahwa tindakannya adalah illegal, dan siap menghadapinya dengan kekuatan penuh dan memerintahkan kepada seluruh anggota milisi revolusi untuk bersiap siaga menuggu perintah.
Sampai saat ini warga Libya terus memantau perkembangan.Semoga tidak terjadi bentrokan senjata. (kns/tas/infoislami)
0 komentar:
Post a Comment