Iran & Israel Semakin Mesra, Muslim Sunni Semakin Tak Berdaya!
By: Nandang Burhanudin
****
Iran dan Israel mengadakan pesta pora atas kudeta terhadap Presiden Mursi. Satu-satunya Presiden dan pemimpin dunia Arab yang berani membaca shalawat kepada para sahabat yang dinistakan dan disesatkan Syi'ah, agama mayoritas di Iran. Sebagaimana Mursi adalah satu-satunya pemimpin Arab yang menolak menyebutkan "Israel State/Negara Israel", karena seperti diakui rahib Israel, bahwa Israel menduduki tanah Palestina dengan cara illegal.
Tujuh bulan setelah kudeta. Maka tak ada kekuatan Islam Sunni yang berbasis di negara-negara Arab. Terutama setelah Iraq dibinasakan AS. Syiria dihancurkan Basyar Assad. Mesir diporakporandakan oleh As-Sisi. Semua seakan orkestra. Alat musik yang ditabuh berbeda. Namun akan melahirkan irama indah, sesuai dengan pesan "sponsor utama". Wajar bila para pembenci Ikhwanul Muslimin dan Mursi bersorak gembira. Termasuk organisasi hijau yang dicipta, dibina, dan didanai Israel.
Harian Daily Telegraph Inggris melaporkan, Israel diam-diam (juga terus terang) kini menjadi pemasok suku cadang utama terhadap alutsista Republik Syi'ah Iran. Hal ini berlangsung sejak pemberlakuan embargo senjata dan larangan transaksi bisnis dengan Iran yang diberlakukan UE dan AS tahun 1986 juga tahun 2012. Caranya, kargo senjata dan suku cadang dikirimkan via Yunani dan berbendera Yunani menuju Iran.
Kaidah, Al-Kufru millatun waahidah (kekufuran adalah satu blok yang sama) menekankan pada satu kesepahaman antara Israel dan Iran. Padahal secara koar-koar politik, antara kedua paham dan negara sangat jauh antara bumi dan langit. Hanya saja, kepentingan menghancurkan kekuatan Muslim Sunni di Timur Tengah, menjadikan Israel-Iran berada dalam satu blok. Di sisi lain, agama Syi'ah merupakan agama rekaan Yahudi dan pembunuh para sahabat serta pemicu perang adalah Yahudi yang pura-pura masuk Islam.
Di Indonesia, gerakan agama Syi'ah dengan modal taqiyyah, kerap mengelabui umat Islam kebanyakan. Terlebih dari segi budaya, agama Syi'ah memiliki kemiripan dengan budaya-budaya di nusantara. Maka saat muslim Sunni membiarkan Syi'ah membesar dan mencengkeram secara politik, sama saja dengan membuka celah bagi muslim Sunni di Indonesia terhadap kesesatan-kesesatan. Mari selalu waspada atas paham-paham yang anti Jihad, atau paham yang menunggu Imam Mahdi-Isa Al-Masih-Dajjal. Lalu kita disuruh tak peduli dan berdiam diri atas perjuangan yang nyata di depan mata.
0 komentar:
Post a Comment