By : Nandang Burhanuddin
Entah apa yang menimpa orang-orang cerdas di negeri ini. Jokowi effect telah membutakan tokoh-tokoh nasional, mulai dari mantan Wapres M.Jusuf Kalla, cendekiawan muda Anies Baswedan, hingga mantan Jubir Presiden Gusdur Wimar Witoelar. Belum lagi, efek Jokowi telah memudarkan bintang-bintang para jenderal. Hingga semua membela Jokowi, secara gila-gilaan.
Semua tak terlepas dari donatur dan penyandang dana yang turut berjasa membesarkan nama-nama di atas. Kecuali JK, kepentingan mendukung Jokowi hingga melunturkan idealisme dan prinsip-prinsip mendasar seorang intelektual, negarawan, dan tokoh militer. Wimar Witoelar malah menampakkan jati dirinya, sebagai penyambung lidah kepentingan Zionis di Indonesia.
Tuduhan yang dibuat jelas-jelas membuka tabir yang selama ini tersembunyi. KH. Abdullah Gymnastiar, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, hingga ormas Islam pembaharu Muhammadiyah, disejajarkan dengan simpul-simpul radikalisme. Padahal tokoh-tokoh yang menolak Jokowi menjadi Presiden, adalah tokoh-tokoh dan organisasi yang sangat moderat dan memiliki idealisme tinggi, bukan dukungan transaksionis seperti kebanyakan proJokowi.
Lengkap sudah kebencian proJokowi terhadap pendukung Prabowo. Hal yang sangat mengkawatirkan, dimana proJokowi selalu mengedepankan premanisme dan teror terhadap lawan-lawan politik. Bersatunya kaum kiri dengan Liberal-Sekuler-Syi'ah-Ahmadiyah, menjadi alarm bahaya keberlangsungan Indonesia. Terus terang, kita tidak mengatakan kita orang shalih. Tapi kita menolak segala bentuk teror, terlebih teror opini yang menyesatkan!
Jadi, apa yang bisa diharapkan dari Jokowi? Belum berkuasa sudah mengancam menghapus kolom agama di KTP. Saat di Jakarta menghancurkan masjid dan meninggalkan jejak-jejak Solo-Jakarta dipimpin Non Islam. Jokowi effect, bikin orang cerdas jadi bablas!
0 komentar:
Post a Comment