Mengenal Sarang Semut dari Bumi Cenderawasih
Sepintas namanya kurang familiar dibandingkan obat herbal lain asli Indonesia. Bentuknya yang menyerupai sarang semut membuat obat herbal dengan nama genus Myrmecodia mengusung nama sarang semut.
Sarang semut merupakan salah satu obat herbal asli dan banyak ditemui di daerah Papua. Sesuai dengan namanya obat herbal ini merupakan tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon, tumbuhan ini berongga sehingga memicu semut untuk masuk ke dalamnya dan dijadikan rumah, sehingga bercampurlah zat dari sarang semut sendiri dan dari semutnya.
Ahli Peneliti Utama LIPI Ahkan Subroto menemukan sarang semut mengandung senyawa aktif. Senyawa seperti flavanoid, tokoferol, tanin, kalsium, natrium, magnesium, vitamin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Semua kandungan tersebut menjadikan sarang semut berkhasiat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit. Penyakit-penyakit itu seperti reumatik, jantung koroner, darah tinggi, migrain, maag, stroke, diabetes mellitus, kanker, tumor, wasir, alergi dan TBC.
Umumnya sarang semut dikonsumsi layaknya minum teh, yakni direbus hingga air berubah kecoklatan lalu diminum. Selain dikeringkan dan dijual dalam bentuk bubuk (teh sarang semut) ada juga yang masih menyerupai bentuk aslinya.
Khusus untuk bentuk asli, dapat dimasak dengan cara yang sama namun dipotong-potong dalam ukuran yang lebih kecil. Sarang semut dalam bentuk asli biasanya dijual dalam ukuran 500 gram atau 1 kilogram seharga mulai dari Rp 100.000.
(Ism, Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Post a Comment