Pengamat intelijen Kolonel (purn) Herman Ibrahim mensinyalir bahwa kelompok Syiah sudah masuk dalam jajaran TNI, dan telah mengusulkan aksi makar terhadap NKRI dengan mengobarkan perang saudara, yaitu memerangi umat Syiah dilawan dengan militer.
Situs liputanislam membeberkan pernyataan Herman Ibrahim yang disampaikan pada peserta Diklat Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS). Diklat ANNAS diselenggarakan di Masjid Al-Fajr Jalan Cigara Bandung, pada 20-21 September 2014.
“Saya sendiri punya mantan anak buah, yang ternyata dia penganut Syiah. Artinya Syiah sudah menyusup ke jajaran militer tanah air. Namun kita tidak boleh berkecil hati. Mereka akan kita lawan dan kita bendung, kita harus memprovokasi masyarakat, bila perlu, dengan kekuatan militer,” tegas Herman. Herman Ibrahim sendiri tercatat menjabat Ketua II Dewan Pakar ANNAS.
Tokoh Syiah Indonesia, Haidar Bagir, mengkritisi pernyataan-pernyataan para tokoh ANNAS tentang Syiah. “Semua mazhab punya hak hidup di Indonesia.Tapi tidsk yang suka ngafirkan dan main paksa. Takfiri suka ngarang-ngarang tuduhan kepada kelompok lain, trus maksa orang percaya dengan tuduhan itu. Setelah itu bikin vonis sendiri & maksa vonis dieksekusi,” tegas Haidar Bagir di akun Twitter @ @Haidar_Bagir. @Haidar_Bagir juga melampirkan link tulisan bertajuk “Diklat ANNAS: Korbankan Nyawa untuk Perangi Syiah!”(intelijen)
0 komentar:
Post a Comment