Meski berlangsung alot dan nyaris terjadi aksi anarkis dari anggota Fraksi PDIP, namun sidang paripurna DPR RI tetap mengesahkan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dipilih oleh DPRD, Jumat dini hari (26/9).
Pengesahan RUU Pilkada ini tak pelak membuat media Kompas kebakaran jenggot. Pasalnya, media yang dikenal pro-kepentingan asing ini telah mati-matian membela dan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu. Bahkan Kompas membuktikan dukungannya kepada Joko-Kalla hingga mengorbankan netralitas dan profesionalitas media.
Sejak palu sidang paripurna DPR diketuk dan memenangkan Pilkada lewat DPRD usulan kubu KMP (Koalisi Merah Putih), di laman online-nya, Kompas nampak seperti kehilangan kontrol diri. Judul-judul beritanya sarat berisi caci dan dendam kepada siapapun untuk melampiaskan kemurkaan.
Sasaran empuk cacian dan dendam Kompas adalah Fraksi Demokrat yang nyaris lumat dicacinya. Kompas berduka usai Fraksi Demokrat Walk Out di tengah sidang paripurna.
Tak hanya Kompas, media cs Joko Widodo alias Jokowi seperti, MetroTV, Detik.com dan Liputan6.com, juga turut merasa dongkol dengan kekalahan kubunya di sidang paripurna DPR. Menyusul media cs Jokowi lainnya seperti Tribunnews dan Tempo.co yang mulai memenuhi lamannya dengan ‘sumpah serapah ala jurnalis’.
(SPEKTANEWS)
0 komentar:
Post a Comment