Cara Media Pro Kudeta Merusak Citra Erdogan
By: Nandang Burhanudin
*****
Persis seperti yang diarahkan Zionis Israel, media menjadi unsur utama dalam kudeta di Mesir, setelah; elemen keagamaan dan militer (aparat/birokrat). Satu hari setelah kudeta, mafia kudeta langsung menutup 11 Channel TV berafiliasi kepada gerakan Islam, dan membiarkan TV-TV Salibis bersiaran nonstop.
Kini peran media benar-benar sakti. Tak ubahnya penyihir Fir'aun, yang bisa mengubah tongkat menjadi ular. Media prokudeta dipancarkan 24 jam tanpa henti, dengan dukungan modal 2 Milyar US dollar dari juragan Media Mesir plus dukungan Saudi-Emirat-dan Israel. Di antara sihir yang sekarang disebarluaskan adalah; Merusak citra Erdogan.
Erdogan adalah satu-satunya pemimpin yang normal dan masih memiliki nalar tajam, untuk menentukan sikap. Ia tak terpengaruh tekanan AS-Barat, apalagi Israel. Erdogan bahkan mewakafkan diri untuk menjadi "suara lantang" yang membuka kebohongan kudeta di Mesir.
Erdogan terkenal dengan kata-katanya, "Hanya perlu menjadi manusia untuk memiliki kesadaran bahwa yang terjadi di Mesir adalah kudeta dan tragedi berdarah", "Kami tak akan pernah menjadi Syetan yang tuli-buta-dan bisu dalam menyikapi tragedi di Mesir". Bahkan Erdogan pula yang mempopulerkan simbol perlawanan 4 jari. Simbol keteguhan dan kemenangan melawan arogansi kekuasaan. Di level loby dunia, Erdogan bersaing dengan pemimpin Israel Netanyahu. Sementara ini, Netanyahu unggul dan menggagalkan upaya Erdogan di Forum ekonomi G-20, Sidang Umum PBB, dan APEC. Hingga isu Mesir dikalahkan dengan isu senjata biologis Syiria dan isu nuklir Iran.
Karena sikap beraninya inilah, Erdogan kini menjadi pemimpin paling berpengaruh di Timur Tengah. Hal ini yang membuat media-media sekuler mencari celah, membidik Erdogan sekaligus membodohi masyarakat yang selama ini terbius dengan berita-berita rekayasa yang sesuai pesanan mafia kudeta. Sasarannya adalah gerakan Islam anti Ikhwanul Muslimin, agar tetap mendukung kudeta dan sebaliknya menyingkirkan Erdogan.
Maka berita El-Wathan, El-Syouruq, El-Ahram, El-Gumhuriya, El-Yaum As-Sabi', plus TV CBC, TV2, MBC, dll menampilkan berita seputar anak sulung Erdogan yang katanya;
1. Alumni salah satu universitas di Tel Aviv.
2. PUtra sulung Erdogan masih aktif berbisnis dengan Israel. Transaksi antara putra Erdogan dengan Israel hampir 30 Milyar US dollar.
Tentu rumor dan desas-desus ini akan sulit dibuktikan. Namun di kemudian hari, berita-berita semacam ini akan menjadi sasaran empuk kaum pendengkur, kaum yang hobinya mengatur, kaum yang mencari celah kesalahan dari para petempur.
Jangankan rekayasa berita tentang bisnis Erdogan, rekayasa berita seputar korban pembantaian saja yang katanya memiliki gudang senjata, menyerang aparat, dan teroris, hingga kini sulit dibuktikan. Sama seperti George Bush yang mencari senjata kimia Saddam Husein, atau Al-Qaeda di Afghanistan, namun semua hanya rekayasa media yang telah disetir kepentingan Zionis. Sayangnya tak sedikit kaum terpelajar di kalangan umat Islam, yang entah mengapa, sangat lahap menelan mentah-mentah berita dari antah berantah. Sadarkah?
0 komentar:
Post a Comment