Ahok & Inilah Kondom Cita Rasa Indonesia (Foto-foto)


Jika ada Republik Kondom maka Saya pastikan Presiden nya adalah Ahok karena paling gencar mengkampanyekan penggunaan Kondom sejak 1 Desember Kemarin. Di Tempo Ahok menyatakan untuk tidak malu bagi siapapun dalam mengkampanyekan Kondom ditengah masyarakat

” Kampanye Penggunaan Kondom Janganlah Tabu Bagi Pemerintah” (Tempo, 1 Desember 2013).

Sejak lama memang Ahok tidak suka dengan hal yang terkait Agama, dapat dipastikan Ahok adalah bagian dari Aktivis Liberal Sekuler di Indonesia. Ini terlihat dalam pendapat-pendapatnya soal Kondom ketika ditanya wartawan Tempo 1 Desember tersebut :

” Tetapi Kita tidak bisa memaksa semua orang mengikuti perintah Tuhan ” (Tempo, 1 Desember 2013)

“ Kalau terus memikirkan perdebatan dengan agama, sulit. Itu biar nanti di akhirat “(Tempo, 1 Desember 2013)

Terlihat nyata bahwa Ahok mencoba memisahkan urusan Akhirat dengan Urusan Dunia dan ini bertentangan dengan Islam yang menyatakan bahwa Aktivitas Dunia merupakan bagian yang akan dipertanggungjawabkan di Akhirat. Artinya, tidak bisa mengabaikan hal-hal yang dapat berdampak penuh di akhirat. Bukan Soal Bagaimana nanti, Akhirat bukan soal urusan bagaimana nanti. Bahkan Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa “Orang-Orang yang cerdas adalah orang yang memikirkan Mati dan Mempersiapkan Bekal untuk hidup setelah kematiannya“

Sesungguhnya, Bagi-bagi kondom bukan lagi soal pencegahan peneyebaran Virus HIV/AIDS dan sebagainya, melainkan kampanye Seks Bebas. Di Kampus UGM misalnya, Para relawan pembagi Kondom Gratis ini mengatakan begini ” Mas, Nich Kondom Gratis, Bisa Dicoba Sama Pacarnya” . Inilah yang diharapkan beberapa pejabat seperti Ahok dan Nafsiah Mboi tersebut.

Pencegahan Aids yang paling efektif adalah dengan menciptakan lingkungan keluarga dan pergaulan yang sehat, bergaul yang sehat dengan menghindari hal-hal yang sudah jelas dilarang dalam Agama. Bagi Ahok dan Keyakinan Ahok mungkin saja boleh demikian juga Nafsiah Mboi, tetapi bagi seorang Muslim itu tidak bisa dibenarkan. Menolak propaganda Kondom dan Seks Bebas adalah Fardhu ‘Ain bagi setiap individu yang mengaku bahwa Allah Swt melihat segala perbuatannya.

Pekan Kondom yang akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 7 Desember 2013 ini, Bis Kondom Gratis akan berkeliling Seluruh Jakarta Di Seluruh Sekolah-Sekolah baik SMU maupun perguruan tinggi di Jakarta (Liputan6.com).

Kondom, Liberalisasi dan Rotary Club

Didalam proses kampanye Kondom Gratis ini, terdapat satu yang aneh dimana disalah satu BIS yang ditemukan, terdapat BIS yang bertuliskan “ROTARY CLUB Jakarta Cilandak”, Semakin tercium bau busuk dari penggagas dan siapa saja yang ada dibelakang program ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Rotary Club merupakan bagian dari Gerakan Israel untuk menghancurkan sebuah bangsa. Dalam Protocol Ke -11 Yahudi, disebut sebagai berikut :

” Tuhan telah menghendaki keturunan Israel sebagai petualang dunia yang hidup di berbagai negara”

Kalau dipandang sepintas hal itu merupakan sisi kelemahan Israel. Namun petualangannya harus dimanfaatkan untuk memperkokoh posisi kita dan dijadikan sebagai jembatan emas untuk menduduki singgasana kerajaan dunia. Pesta-pesta yang diadakan oleh gerakan ‘Free Masonry’ merupakan tempat komunikasi antara kelompok-kkelompok kita (sekedar info saja, yayasan ‘Lions Club’ dan ‘Rotary Club’ di seluruh dunia dikendalikan oleh orang-orang ‘Free Masonry’ ini, pen). Kita bagaikan Singa (bukankah ‘Lions Club’ berarti ‘klub para Singa?”) dan orang-orang non-Yahudi laksanan kelompok biri-biri. Bila singa memasuki kandangnya, biri-biri hanyalah bisa memejamkan matanya dan menerima nasib malangnya”

Bahkan Kondom-Kondom sengaja dikampanyekan untuk kepentingan “Pesta” ya tentunya Pesta Seks. Anda bisa melihat bagaimana Twep dari Durex berikut ini :
Sumber :
Jakarta, 2 Desember 2013
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment