Jakarta, 27 Desember 2016
Bahwa pemberitaan yang menyebut KH Bachtiar Nasir sebagai Ketua GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) yang terlibat dalam pengiriman bantuan untuk musuh musuh Islam di Aleppo Suriah dipastikan tidak benar. Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber pemberitaan berasal dari potongan berita dari sumber yang tidak jelas.
2. Berita tidak ada klarifikasi dari sumber asalnya yaitu IHR (Indonesia Humanitarian Relief Foundation), dan dipastikan tidak akan mungkin bisa diklarifikasi, karena akan justru membuka kejelasan akan kebohongan dan fitnah tersebut.
3. Lembaga kemanusian yang dituduh menyeleweng adalah Indonesian Humanitarian Relief Foundation (IHR) sebagai lembaga kredibel yang telah bekerjasama dengan İnsan Hak ve Hürriyetleri İnsani Yardım Vakfı (IHH) sebagai lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia, sehingga tidak mungkin ada penyelewengan bantuan.
4. Bantuan yang selama ini diberitakan CNN dan liputan6.com bisa dipastikan adalah fiktif.
5. Tuduhan dan fitnah adanya keterkaitan penyelewengan bantuan kepada ISIS tersebut dengan KH Bachtiar Nasir tampak dipaksakan oleh pihak tertentu yang merasa terganggu dengan kiprah KH.Bachtiar Nasir sebagai Ketua GNPF yang selama ini memimpin Gerakan Aksi Bela Islam menuntut tegaknya keadilan hukum di Indonesia.
6. Fitnah semacam ini bukan yang pertama kali menimpa KH.Bachtiar Nasir, dan juga para pimpinan GNPF MUI. Tapi Fitnah semacam ini telah berulangkali menimpa para pimpinan GNPF setelah kegagalan sejumlah pihak yang merasa terancam posisi dan kepentingannya meredam Aksi Bela Islam.
7. Fitnah tersebut muncul tidak berkaitan dengan KH.Bachtiar Nasir sebagai pribadi, tapi lebih karena KH. Bachtiar sebagai Ketua GNPF MUI dengan tujuan untuk meredam adanya Aksi Bela Islam berikutnya.
8. K.H. Bachtiar Nasir dan para pimpinan GNPF menyadari betul segala resiko termasuk fitnah, intimidasi bahkan pembunuhan, yang harus dihadapi dalam memimpin Aksi Bela Islam menuntut tegaknya keadilan demi izzah Islam dan kehormatan Umat Islam.
Dengan ini GNPF-MUI membantah keras segala bentuk tuduhan dan fitnah amatiran di atas dan menghimbau kepada seluruh Umat Islam di seluruh pelosok negeri ini untuk tetap istiqamah menjaga semangat jihad menegakkan keadilan dan izzah Islam di negeri ini.
Jakarta, 27 Desember 2017
*Pimpinan GNPF MUI.*
KH.Bachtiar Nasir.
*Sekretaris GNPF MUI*
K.H. Khattath
0 komentar:
Post a Comment