Blak-Blakan, Habib Rizieq Syihab Beberkan Peran Vital Aceh Bagi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Safari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berlanjut. Akhir Desember sekaligus akhir tahun 2016 ini, Ketua Dewan Pembina GNPF MUI sekaligus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bersama Wakil Ketua GNPF MUI KH M Zaitun Rasmin Lc MA beserta ulama-ulama lain berkunjung ke Nangroe Aceh Darussalam.
Selain menyampaikan bantuan senilai 2 miliar dan ratusan juta kepada warga Kabupaten Pidie Jaya, Habib Rizieq menyempatkan diri memimpin Tausyiah Akbar yang digelar di Banda Aceh pada Senin, 26 Desember 2016.
Dalam video yang diunggah oleh akun fans page facebook nadpost, Imam Besar FPI berhasil mengobarkan semangat kaum Muslimin, khususnya warga Aceh untuk memperjuangkan Islam dan NKRI. Habib mengingatkan agar warga Aceh dan Bangsa Indonesia kembali berjuang membebaskan diri dari berbagai jenis penjajahan.
Habib Rizieq juga membuka ingatan publik terkait peran vital Aceh dalam memerdekakan Bangsa Indonesia. Pasalnya, sejarah keislaman di negeri ini banyak dimanipulasi sehingga peran kaum Muslimin dan ulama seakan ditutup-tutupi.
"Saya punya satu amanat penting. Aceh adalah Serambi Mekah. Aceh adalah Darussalam. Aceh adalah kakak tertua bagi Bangsa Indonesia. Islam pertama kali masuk ke Indonesia lewat Aceh. Kerajaan Islam yang pertama ada di Perlak Aceh. Maka dari itu, Aceh harus memimpin Indonesia. Aceh harus ‘menjajah’ Indonesia.
Maka saya meminta sekali lagi, Aceh adalah modal dan model bagi Bangsa Indonesia. Kenapa saya katakan modal, Saudara?
Anda tahu, waktu perjanjian internasional tentang kemerdekaan Indonesia, salah satu syaratnya, kalau suatu Negara sudah dijajah seratus lima puluh tahun tanpa henti oleh Negara lain, maka Negara tersebut menjadi milik Negara penjajah.
Saat itu semua wilayah Indonesia sudah dijajah. Hampir 350 tahun. Tapi ada Aceh yang maju ke depan, Saudara.
Apa kata Aceh? Apa kata Aceh, Saudara? Aceh bilang, siapa bilang Indonesia dijajah Belanda? Aceh tidak pernah tunduk kepada Belanda. Akhirnya tuntutan Belanda batal dan kemerdekaan Indonesia diakui secara nasional bahkan internasional.
Begitu merdeka, Indonesia belum punya kapal terbang. Yang pertama beli kapal terbang siapa? Aceh. Yang pertama beli siapa? Aceh. Yang modali kemerdekaan siapa? Aceh. Yang jadi contoh siapa? Aceh."
Setelah dari Aceh, Habib Rizieq Syihab melanjutkan safarinya ke Medan Sumatera Utara. [Tarbawia/Om Pir]
0 komentar:
Post a Comment