Tanggapi Mubahalah Ade Armando, Prof. Yunahar: Itu Orang Gak Paham
Jakarta – Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Yunahar Ilyas menyatakan tantangan mubahalah yang dilontarkan aktivis liberal Ade Armando kepada kaum Muslimin anti Ahok menggambarkan bahwa Ade tak paham ajaran Islam.
Menurutnya, mubahalah (tantangan saling melaknat, red) itu berlaku antara Muslim dengan kafir. Tidak diperkenankan sesama Muslim saling melontar kata laknat dan mengancam dengan azab Allah SWT.
“Mubahalah itu jika kita berdialog dengan non-muslim , semua argumen sudah kita sampaikan. Kalau tidak mau menerima baru mubahalah,” ujar Yunahar kepada Kiblat.net seusai pengajian bulanan di PP Muhammadiyah, Jakarta pada Jumat (11/11) malam.
Wakil Ketua MUI Pusat ini menjelaskan, jika sesama muslim ada perbedaan pendapat cukup diselesaikan dengan diskusi. Apalagi kalau terkait penafsiran ayat.
“Gak ada mubahalah-mubahalah. Itu cukup diskusi. Mana ada orang sedikit sedikit mubahalah. Kalau sesama muslim ya diskusi,” tambah Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Lebih jauh, Yunahar menyatakan bahwa kelakuan Ade Armando menantang kaum Muslimin anti Ahok sebagai orang yang tidak mengerti ajaran Islam.
“Itu orang yang gak ngerti aja. Gak usah dilayani. Orang gak paham nantang-nantang untuk apa?,” sambungnya.
Yunahar kemudian menyitir QS Al-Furqan: 63 yang berbunyi:
ÙˆَØ¥ِØ°َا Ø®َاطَبَÙ‡ُÙ…ُ الْجَاهِÙ„ُونَ Ù‚َالُوا سَÙ„َامًا
“Dan orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”
“Jadi kalau ada orang bodoh menantangmu jawab baik-baik saja,” pungkasnya.
Melalui media sosial, Ade Armando menantang mubahalah umat Islam terkait larangan memilih pemimpin kafir dalam Surat Al-Maidah 51.
“Saya menantang Anda yang beragama Islam dan menentang Ahok untuk bermubahalah dengan saya tentang apakah Al Maidah 51 memuat larangan memilih pemimpin Nasrani,” ucapnya di Facebook pribadinya, Jum’at (11/11) kemarin. (Baca juga: Ade Armando Tantang Mubahalah Muslim Anti-Ahok)
Dalam hal ini, Ade mengaku siap diazab oleh Allah jika pendapatnya yang membolehkan pengangkatan pemimpin kafir itu salah.
“Saya bersaksi bahwa Al Maidah 51 TIDAK MEMUAT LARANGAN ALLAH UNTUK MEMILIH PEMIMPIN NASRANI. Kalau ternyata dalam Al Maidah 51, Allah melarang umat Islam memilih pemimpin Nasrani, saya akan terkena azab berat selama sepekan ke depan,” ujarnya.(kiblat)
0 komentar:
Post a Comment