Donald Trump Tepilih, Israel Langsung Tagih Janji
Terpilihnya Donald Trump menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) presiden di Amerika Serikat (AS) membuat sekutunya Israel gembira. Negara penjajah Palestina ini bahkan menagih janji Trump saat kampanye.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu, mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dan menyebutnya sebagai teman sejati dari Israel. Netanyahu mengatakan percaya persekutuan kedua negara itu tumbuh lebih kuat.
“Kami akan bekerja sama untuk memajukan keamanan, stabilitas dan perdamaian di wilayah kami. Hubungan yang kuat antara AS dan Israel di dasarkan pada nilai-nilai kebersamaan, kepentingan bersama, dan tujuan bersama,” kata Netanyahu seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (9/11/2016).
Dalam pernyataan disiarkan kantornya, Netanyahu merujuk kepada Trump sebagai “teman sejati negara Israel”, dan berharap bisa membawa hubungan dengan Amerika Serikat ke “tingkat tinggi baru” selama masa pemerintahan Trump.
“Kami akan bertindak bersama guna memajukan keamanan, kestabilan dan perdamaian di wilayah kami,” kata Netanyahu. Ia menambahkan, ikatan kuat Israel dengan Amerika Serikat dilandasi atas “kepentingan timbal-balik”.
Nenyatahu menahan diri dari mensahkan calon mana pun selama kampanye presiden Amerika Serikat baru-baru ini. Ia mengadakan dua pertemuan terpisah dengan kedua calon tersebut di New York.
Selama kampanyenya, Trump memihak kepada Israel dan berikrar mengakui Yerusalem Timur sebagai bagian dari ibu kota Israel. Israel menduduki wilayah kebanyakan dihuni orang Palestina itu pada 1967 dan belakangan mencaploknya dalam tindakan tidak pernah diakui masyarakat dunia.
Trump mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam persaingan ketat untuk masuk Gedung Putih.
Lembaga penyiaran utama Amerika Serikat memproyeksikan Trump meraih lebih dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menjadi presiden Amerika Serikat, sementara Clinton telah mengakui kekalahannya.
Sementara itu, Presiden terpilih Donald Trump dikabarkan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bertemu dengannya di Gedung Putih, Washington.
Jilat Yahudi, Calon Presiden AS Donald Trump Janji Menekan Palestina Akui Israel
Menurut sejumlah pejabat Israel, undangan itu disampaikan Trump dalam pembicaraan melalui telepon pada Rabu petang.
Trump mengundang Netanyahu untuk melakukan pertemuan dengannya di Amerika Serikat “begitu ada kesempatan”.
Sebelumnya pada Rabu, Netanyahu menyebut Trump sebagai “sahabat sejati Amerika bagi Israel”, dan mengatakan ia berharap dapat “terus memperkuat ikatan unik antara kedua negara kita dan membawa (ikatan ini) ke tingkat yang lebih tinggi.”
Sementara Wali Kota Yerusalem Nir Barkat bersorak “Mazel Tov, Bapak Presiden!” di akun Twitternya. Ia pun kemudian mengingatkan Trump akan janjinya yang akan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke ibukota yang diklaim Israel, Yerusalem. AS tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel karena menunggu negosiasi penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.
Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely, diplomat top Israel, menimpali bahwa ia ingin Trump untuk memenuhi sumpah kampanyenya untuk mengakui Yerusalem. “Itu akan menjadi sebuah langkah bersejarah yang penting,” katanya.
Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa ia bersedia merundingkan kesepakatan perdamaian jika pembicaraan didasarkan pada penyelesaian dua-negara. Namun, ia menarik kembali kompromi yang disepakati oleh para pendahulunya dan terus memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat, demikian dikutip Reuters.*
0 komentar:
Post a Comment