CADAS! UNGKAP 4 Dosa Ahok di The Wall Street Journal, Rizal Ramli: Aksi Protes Kepada Ahok MASIH AKAN BERLANJUT!
Mantan Menko Maritim Rizal Ramli membeberkan kepada masyarakat internasional bahwa Aksi 4 November merupakan aksi yang sangat mencengangkan karena lebih dari 200 ribu orang (media internasional mengklaim tak lebih dari 200ribu orang) memenuhi jalan-jalan utama di DKI Jakarta. Namun aksi itu akan berlanjut pada 25 November jika Ahok tidak diadili atas kasus penistaan agama yang dilakukannya.
Melalui The Wall Street Journal, ia menjelaskan gaya kepemimpinan Ahok di tengah mayoritas warga moderat agar masyarakat internasional bisa memahami latar belakang Aksi tersebut dan tidak menilai Indonesia tidak toleran.
Sebelum kasus penistaan agama, gaya kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta telah menjadi bom waktu. Dan Aksi 4 November hanyalah puncak gunung es dari kemarahan publik.
Berikut ini empat poin yang disebutkan Rizal Ramli dalam tulisan berjudul
Jakarta's Governor Gave Indonesian Islamists an Opening yang diterbitkan Rabu, 9 November 2016.
Satu: Ahok melakukan penggusuran terhadap orang-orang miskin di berbagai tempat yang dianggap ilegal, tanpa kompensasi yang memadai.
Dalam tulisan itu, Rizal Ramli menceritakan bahwa banyak orang mengadu kepadanya yang waktu itu masih menjadi menteri. Mereka mengadukan pengusiran disertai kekerasan, mirip cerita orde baru.
Dua: Ahok dinilai menguntungkan para pengembang properti dengan kebijakan yang diberlakukannya. Mereka disebut sebagai pihak utama yang membiayai kampanye agar Ahok kembali menjadi Gubernur pada 2017.
Tiga: Ahok juga memiliki catatan terkait skandal keuangan. Salah satunya yakni dalam masalah pembelian tanah untuk rumah sakit Sumber Waras dengan aliran dana mencapai 35 juta dolar AS.
Empat: Ahok, tulis Rizal Ramli, karakternya emosional karena tidak menyukai pengunjuk rasa yang menentangnya. Alih-alih mencari solusi melalui dialog, Ahok sering kali mengejek demonstran dan mengancam untuk membakar mereka dengan meriam bensin.
Maka wajarlah ketika jutaan orang mendemonya. Bukan karena masyarakat Indonesia tidak toleran namun justru karena gaya kepemimpinan Ahok yang puncaknya kemudian mencatut Surat Al Maidah ayat 51.
0 komentar:
Post a Comment